Manado – Hapir dua tahun sudah polemik yang terjadi dalam internal Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Namun menariknya sebagaian besar mahasiswa bahkan dosen tidak mengetahui persoalan yang sudah meledak. Pasalnya, polemik Unsrat terus menjadi pusat pemberitaan dari media-media, baik media lokal maupun media nasional.
Dari hasil pantauan beritamanado, berbagai persoalan tersebut antara lain kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum dekan Fakultas Hukum yang telah ditetapkan oleh penyidik Polda sebagai tersangka, kasus Dr Julius Pontoh yang sementara disengketakan di PTUN Jakarta, diskorsingnya mahasiswa, kasus plagiat karya ilmiah sampai pada pemecatan dosen yang ada di lingkungan Unsrat.
Hasil investigasi beritamanado.com, bahwa sebagian besar mahasiswa yang merupakan unsur penting dalam kampus tersebut tak mengetahui polemik yang terjadi. Berikut petikan wawacara dengan beberapa mahasiswa yang tidak mau namanya dipublikasikan.
“Kami tak pernah dengar yang namanya pemecatan dosen, skorsing mahasiswa, serta adanya sengketa di PTUN Manado dan Jakarta,” papar salah satu mahasiswa fakultas Hukum. “Wah.. bahaya seandainya kalau ada kasus plagiat begitu, kan pak Rektor selalu mengkampanyekan bahwa Unsrat anti nyontek dan plagiat,” kata salah satu mahasiswa teknik sambil tercengang.
“Yah kalau kami sih sebenarnya tidak tahu tentang persoalan-persoalan tersebut, tapi semoga saja persoalan cepat terselesaikan. Toh, kalau mampu diselesaikan dengan cepat akan lebih baik guna kredibilitas perguruan tinggi kebanggaan masyarakat nyiur malambai ini,” tutup mahasiswa Pascasarjana Unsrat ini.(jkf)