MANADO – Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban banjir bandang 2014 di Kota Manado terus bergulir. Sepekan ini memasuki tahapan Pelatihan Tukang yang melibatkan ratusan tukang, utusan dari Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sudah terbentuk.
Ketua Tim Ahli Bidang Pelatihan Christian Lumintang, mengatakan, pelatihan ini sangat penting karena pelaksanaan pembangunan dilakukan kelompok masyarakat sendiri. Artinya para tukang dipilih sendiri oleh masyarakat korban banjir untuk membangun kembali rumahnya yang rusak akibat banjir bandang 2014 lalu.
“Pembangunan ditargetkan akan dimulai bulan ini, setelah pelatihan untuk para tukang. Perlu diketahui pelatihan ini sangat penting karena para tukang ini sangat menentukan keberhasilan proyek ini,” ungkapnya disela kegiatan pelatihan tukang di Sahid Teling, Rabu (10/08/2016).
Dikatakannya pelatihan tukang bagian dari pemberdayaan masyarakat. Materi disampaikan oleh Fasilitator Teknik dan Tenaga Ahli Teknik. Materi antara lain tentang rumah sehat, layak huni, rumah tahan gempa, atap, dinding hingga tentang standar pondasi rumah.
“Tukang yang hadir akan mendapat ilmu. Mereka mungkin sudah mahir tetapi dari pelatihan ini tujuannya untuk fokus pada standar bangunan tahan gempa dan rumah sehat layak huni. Kami
yakin setelah mengikuti pelatihan ini mereka akan lebih berkualitas sebagai seorang Tukang dan tentunya itu akan berguna untuk seterusnya bukan hanya saat proyek ini saja,” jelasnya.
Para peserta mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Johanis Loris tukang dari Kelurahan Tikala Baru menuturkan sangat senang karena mendapatkan ilmu dari kegiatan ini. Ia sudah lama menjadi ‘bas’ (tukang) tetapi di pelatihan ini ia mendapat teman baru sesama tukang juga pengetahuan yang penting untuk profesinya.
“Tadinya mereka ini tidak penting, tetapi setelah ikut sangat senang karena banyak pengetahuan yang didapat terutama tentang rumah tahan gempa sebab saya tinggal di daerah rawan banjir dan sering mendapat ‘proyek’ di daerah sini,” ujarnya.
Senada diungkapkan Bapak Johanis Kodoatie dari Kelurahan Taas. Menurutnya pelatihan ini penting supaya nantinya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi ini benar-benar tercapai sesuai sasaran.
“Pelatihan ini penting supaya kalau mau bangun rumah atau rehab rumah benar-benar rumah
yang tahan gempa, tahan banjir jadi kita bisa tenang tinggal dirumah,” ujarnya seraya berharap pembangunan segera dilakukan.
Seperti diketahui proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini adalah proyek Badan Penanggunalangan Bencana Pusat (BPBP) yang anggarannya dicairkan melalui BPBD Kota Manado dan proyeknya dikerjakan oleh pihak ketiga yaitu PT Kogas Driyap Konsultan.
Selain proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi ada juga proyek Relokasi yang nantinya akan memindahkan warga yang rumahnya di daerah 15 meter dari sungai ke kawasan perumahan baru di daerah Pandu, Mapanget, Kota Manado. (***/rds)
MANADO – Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban banjir bandang 2014 di Kota Manado terus bergulir. Sepekan ini memasuki tahapan Pelatihan Tukang yang melibatkan ratusan tukang, utusan dari Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sudah terbentuk.
Ketua Tim Ahli Bidang Pelatihan Christian Lumintang, mengatakan, pelatihan ini sangat penting karena pelaksanaan pembangunan dilakukan kelompok masyarakat sendiri. Artinya para tukang dipilih sendiri oleh masyarakat korban banjir untuk membangun kembali rumahnya yang rusak akibat banjir bandang 2014 lalu.
“Pembangunan ditargetkan akan dimulai bulan ini, setelah pelatihan untuk para tukang. Perlu diketahui pelatihan ini sangat penting karena para tukang ini sangat menentukan keberhasilan proyek ini,” ungkapnya disela kegiatan pelatihan tukang di Sahid Teling, Rabu (10/08/2016).
Dikatakannya pelatihan tukang bagian dari pemberdayaan masyarakat. Materi disampaikan oleh Fasilitator Teknik dan Tenaga Ahli Teknik. Materi antara lain tentang rumah sehat, layak huni, rumah tahan gempa, atap, dinding hingga tentang standar pondasi rumah.
“Tukang yang hadir akan mendapat ilmu. Mereka mungkin sudah mahir tetapi dari pelatihan ini tujuannya untuk fokus pada standar bangunan tahan gempa dan rumah sehat layak huni. Kami
yakin setelah mengikuti pelatihan ini mereka akan lebih berkualitas sebagai seorang Tukang dan tentunya itu akan berguna untuk seterusnya bukan hanya saat proyek ini saja,” jelasnya.
Para peserta mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Johanis Loris tukang dari Kelurahan Tikala Baru menuturkan sangat senang karena mendapatkan ilmu dari kegiatan ini. Ia sudah lama menjadi ‘bas’ (tukang) tetapi di pelatihan ini ia mendapat teman baru sesama tukang juga pengetahuan yang penting untuk profesinya.
“Tadinya mereka ini tidak penting, tetapi setelah ikut sangat senang karena banyak pengetahuan yang didapat terutama tentang rumah tahan gempa sebab saya tinggal di daerah rawan banjir dan sering mendapat ‘proyek’ di daerah sini,” ujarnya.
Senada diungkapkan Bapak Johanis Kodoatie dari Kelurahan Taas. Menurutnya pelatihan ini penting supaya nantinya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi ini benar-benar tercapai sesuai sasaran.
“Pelatihan ini penting supaya kalau mau bangun rumah atau rehab rumah benar-benar rumah
yang tahan gempa, tahan banjir jadi kita bisa tenang tinggal dirumah,” ujarnya seraya berharap pembangunan segera dilakukan.
Seperti diketahui proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini adalah proyek Badan Penanggunalangan Bencana Pusat (BPBP) yang anggarannya dicairkan melalui BPBD Kota Manado dan proyeknya dikerjakan oleh pihak ketiga yaitu PT Kogas Driyap Konsultan.
Selain proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi ada juga proyek Relokasi yang nantinya akan memindahkan warga yang rumahnya di daerah 15 meter dari sungai ke kawasan perumahan baru di daerah Pandu, Mapanget, Kota Manado. (***/rds)