Bitung—Dalam beberapa bulan ini, ketenangan warga Pinasungkulan kecamatan Ranowulu terusik. Pasalnya, hampir setiap hari warga dikejutkan dengan suara ledakan yang bersumber dari wilayah eksplotasi pertambangan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang jaraknya tidak sampai 10 kilo meter dari batas pemukiman.
Suara ledakan ini sendiri menurut warga tidak hanya membuat jantung seakan berhenti berdetak karena kuatnya ledakan. Namun kini sejumlah pemukiman warga yang terbuat dari beton mulai mengalami kerusakan akibat getaran yang ditimbulkan setiap pihak perusahaan melakukan pengeboman.
“Dalam seminggu biasanya dua sampai tiga kali terjadi ledakan dan tentu membuat kaget karena suaranya sangat kuat terdengar ke perkampungan,” kata salah satu warga Pinasungkulan Lingkungan II, Henry Lule, Kamis (22/3).
Menurut Lule, masyarakat berupaya untuk membiasakan diri dengan suara ledakan tersebut, namun tetap saja tidak bisa karena suaranya yang begitu keras. Malah kini sejumlah rumah mulai mengalami kerusakan, seperti beberapa rumah di lingkungan II yang jaraknya tergolong paling dekat dengan lokasi peledakan.
“Ledakan paling kuat terjadi tanggal 19 Maret lalu sekitar pukul 12.15 Wita dan ini mengakibatkan sejumlah dinding rumah yang terbuat dari beton retak akibat getaran,” katanya.
Apa yang dikatakan Lule dibenarkan salah satu warga, Vivi Kumentas yang notabene rumahnya mengalami kerusakan akibat aktivitas peledakan PT TTN tersebut. “Pada hari itu suara ledakan sangat kuat, sampai dinding dan kaca rumah dan serta gantungan bohlam lampu bergetar kuat,” kata Kumentas.
Ia kemudian langsung keluar dan mendapati sejumlah dinding rumahnya retak yang diyakini akibat kuatnya ledakan. “Terus terang setiap terjadi ledakan saya was-was jangan sampai rumah rubuh karena sebagian dindingnya mulai retak,” katanya.
Hal yang sama juga dialami Keluarga Ganta-Lowing yang mengaku rumah yang belum cukup setahun dibangun ikut mengalami retakan. Padahal menurutnya, ketika mereka menempati rumah tersebut tidak ada cacat atau retakan, namun retakan mulai muncul ketika terjadi ledakan tanggal 19 Maret tersbut.
Sementara itu, kerusakan rumah warga akibat aktivitas peledakan PT TTN ini sudah disampaikan warga ke pihak Kelurahan. Dan pihak kelurahan sendiri mengaku sudah menindaklanjuti dengan mengumpulkan warga dan menampung semua keluhan selama aktivitas peledakan dimulai PT TTN.
“Saya sudah menyampaikan keluhan warga tersebut, termasuk rumah yang retak dan perwakilan perusahaan sudah datang meninjau rumah yang rusak tersebut, serta berjanji akan melakukan perbaikan,” kata Lurah Pinasungkulan, Dolvie Rumampuk.
Rumampuk berharap pihak perusahaan bisa segera menindaklanjuti keluhan warganya tersebut. Terutama rumah warga yang mengalami kerusakan akibat aktivitas peledakan karena saat ini warga mulai diliputi kekuatiran, jangan sampai rumah mereka roboh.(en)