MANADO – Ferry Tinggogoy, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulut, mengatakan, sampah di pulau yang menjadi ikon pariwisata di Sulut telah membuat wisatawan baik lokal maupun mancanegara kecewa.
“Padahal pengelolahan Bunaken bukan dilakukan pemerintah kota saja, melainkan pula provinsi dan pusat,” ujar Tinggogoy kesal.
Baginya, seharusnya jika sudah menjadi perhatian pemerintah dari pusat sampai daerah, pulau yang terkenal dengan taman laut itu menjadi bersih dan rapih karena dikelola baik.
“Namun kenyataan sebaliknya. Pulau tersebut semakin hancur seiring ditetapkannya pulau tersebut menjadi taman nasional,” katanya.
Menurut dia, hal tersebut menunjukan inkonsistensi pemerintah provinsi maupun daerah yang menjadikan pulau tersebut tujuan wisata. Sebab program yang disosialisasikan Bunaken menjadi satu di antara objek wisata, hanya omongan semata, tidak pernah terealisasi.(niel)
MANADO – Ferry Tinggogoy, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulut, mengatakan, sampah di pulau yang menjadi ikon pariwisata di Sulut telah membuat wisatawan baik lokal maupun mancanegara kecewa.
“Padahal pengelolahan Bunaken bukan dilakukan pemerintah kota saja, melainkan pula provinsi dan pusat,” ujar Tinggogoy kesal.
Baginya, seharusnya jika sudah menjadi perhatian pemerintah dari pusat sampai daerah, pulau yang terkenal dengan taman laut itu menjadi bersih dan rapih karena dikelola baik.
“Namun kenyataan sebaliknya. Pulau tersebut semakin hancur seiring ditetapkannya pulau tersebut menjadi taman nasional,” katanya.
Menurut dia, hal tersebut menunjukan inkonsistensi pemerintah provinsi maupun daerah yang menjadikan pulau tersebut tujuan wisata. Sebab program yang disosialisasikan Bunaken menjadi satu di antara objek wisata, hanya omongan semata, tidak pernah terealisasi.(niel)