Ketiga legislator Kota Manado ketika mengamati lubang yang berada diatas badan trotoar
Manado – Ketika para pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Kota Manado menggelar Sidak disejumlah swalayan dan supermaket, tiga legislator hampir saja terperosok ke lubang saat menelusuri trotoar yang ada dikawasan Samrat tepatnya didepan kantor Pengadilan Negeri (PN) Kota Manado.
Pasalnya, ketika Markho Tampi, Sonny Lela dan Abdul Wahid Imbrahim asik berdiskusi sambil mengayunkan langkah, hampir saja ketiganya masuk ke sebuah lubang.
Hal ini disebabkan, ditengah-tengah badan trotoar yang dikerjakan menggunakan anggaran tahun 2014 tersebut, terdapat lubang yang cukup besar dan mengancam para pejalan kaki yang lalulalang dikawasan tersebut.
“Ado amper leh torang tiga ta isi di lubang. Bae leh ada riki lia. Bagini torang so ta colo ka dalam,” kata Wahid, kepada kedua rekannya dan sejumlah wartawan yang turut mendampingi kegiatan Komisi D tersebut.
Pernyataan yang pedas juga disampaikan Tampi yang hampir saja menjadi korban dari infrastruktur trotoar yang sudah rusak itu.
“Kalo baru beking kong belom 1 tahun saja so rusak, berarti proyek ini kurang jelas kualitas pengerjaannya. Ato asal jadi noh. Lihat saja kondisi ini trotoar yang terdapat beberapa lubang. Saya yakin, sudah ada warga yang menjadi korban masuk ke lubang-lubang ini,” ujarnya.
Terkait akan hal itu, Tampi menegaskan bahwa, temuan fasilitas umum yang rusak dan mengancam keselamatan dari pejalan kaki tersebut akan disampaikan ke Komisi C yang membidangi pembangunan agar tiindaklanjuti.
“Ini harus benar-benar diseriusi. Karena berkaitan dengan keselamatan dari masyarakat yang sering melalui lokasi itu,” tegasnya. (leriandokambey)
Ketiga legislator Kota Manado ketika mengamati lubang yang berada diatas badan trotoar
Manado – Ketika para pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Kota Manado menggelar Sidak disejumlah swalayan dan supermaket, tiga legislator hampir saja terperosok ke lubang saat menelusuri trotoar yang ada dikawasan Samrat tepatnya didepan kantor Pengadilan Negeri (PN) Kota Manado.
Pasalnya, ketika Markho Tampi, Sonny Lela dan Abdul Wahid Imbrahim asik berdiskusi sambil mengayunkan langkah, hampir saja ketiganya masuk ke sebuah lubang.
Hal ini disebabkan, ditengah-tengah badan trotoar yang dikerjakan menggunakan anggaran tahun 2014 tersebut, terdapat lubang yang cukup besar dan mengancam para pejalan kaki yang lalulalang dikawasan tersebut.
“Ado amper leh torang tiga ta isi di lubang. Bae leh ada riki lia. Bagini torang so ta colo ka dalam,” kata Wahid, kepada kedua rekannya dan sejumlah wartawan yang turut mendampingi kegiatan Komisi D tersebut.
Pernyataan yang pedas juga disampaikan Tampi yang hampir saja menjadi korban dari infrastruktur trotoar yang sudah rusak itu.
“Kalo baru beking kong belom 1 tahun saja so rusak, berarti proyek ini kurang jelas kualitas pengerjaannya. Ato asal jadi noh. Lihat saja kondisi ini trotoar yang terdapat beberapa lubang. Saya yakin, sudah ada warga yang menjadi korban masuk ke lubang-lubang ini,” ujarnya.
Terkait akan hal itu, Tampi menegaskan bahwa, temuan fasilitas umum yang rusak dan mengancam keselamatan dari pejalan kaki tersebut akan disampaikan ke Komisi C yang membidangi pembangunan agar tiindaklanjuti.
“Ini harus benar-benar diseriusi. Karena berkaitan dengan keselamatan dari masyarakat yang sering melalui lokasi itu,” tegasnya. (leriandokambey)