Langowan – Minggu (8/1/2017) hari ini adalah momen spesial bagi anak-anak dan remaja Katolik seluruh dunia. Hari ini juga bagi gereja diperingati sebagai Hari Raya Penampakan Tuhan atau lazim dikenal dengan istilah Pesta Tiga Raja. Hari yang sama ini juga oleh gereja ditetapkan sebagai Hari Anak Misioner Se-Dunia.
Kenzo, Vincent dan Jilbert adalah tiga dari ratusan anak dan remaja Paroki St Petrus Langowan yang terpilih memerankan tokoh tiga raja raja dari timur (orang majus).
Sebagaimana pesan dari bapa Suci Paus Fransiskus, bahwa tema sentral dari Hari Anak Misioner se-Dunia ke-174 ini yaitu “Bintang Misioner Berseri dan berbagi”. Maka dengan demikian anak-anak dan remaja Katolik diharapkan untuk menjadi seperti pesan Paus Fransiskus itu dalam kehidupan sehari-hari.
“Aku mau untuk menjadi bintang missioner yang berseri dan berbagi. Itulah jawaban yang harus diungkapkan dalam setiap aspek kehidupan anak-anak dan remaja kita. Mungkin mereka belum tahu persis mau bagaimana mereka dengan tema ini. Maka dari itu, tugas dari orangtua dan para Pembina/pendamping untuk mengarahkan perkembangan iman mereka,” kata Pastor Noldy Karamoy Pr kepada BeritaManado.com usai misa.
Pada bagian lain, Sonya Wungkar, orangtua dari Vincent Kowaas yang menjadi pemeran Raja Kaspar sang pembawa kemenyan mengaku sangat bahagia dengan perayaan istimewa yang diperingat setiap awal bulan Januari ini. Bukan karena dirinya juga sebagai Pembina Serikat Kepausan Anak Misioner (SEKAMI), namun juga karena ada sesuatu yang lebih besar daripada itu.
“Sebagai Pembina dan pendamping anak dan remaja di Paroki St. Petrus Langowan, saya mengharapkan pemberian terbaik yang boleh disaksikan seluruh umat tahun ini, dapat terus diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian perayaan serupa pada tahun depan akan lebih meriah lagi dari saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh umat Joula Makarawung yang juga merupakan Pembimas Katolik Kementerian Agama RI Sulawesi Utara juga menyatakan kekagumannya.
“Perayaan Hari Anak Misioner Se-Dunia tahun ini terasa berbeda, karena ada tiga orang anak-anak tampil dengan menggunakan pakaian layaknya tiga raja pada jaman Yesus lahir dengan membawa serta emas, kemenyan dan mur. Semoga kreativitas ini dapat terus dikembangkan di tahun-tahun yang akan dating,” katanya. (frangkiwullur)
Langowan – Minggu (8/1/2017) hari ini adalah momen spesial bagi anak-anak dan remaja Katolik seluruh dunia. Hari ini juga bagi gereja diperingati sebagai Hari Raya Penampakan Tuhan atau lazim dikenal dengan istilah Pesta Tiga Raja. Hari yang sama ini juga oleh gereja ditetapkan sebagai Hari Anak Misioner Se-Dunia.
Kenzo, Vincent dan Jilbert adalah tiga dari ratusan anak dan remaja Paroki St Petrus Langowan yang terpilih memerankan tokoh tiga raja raja dari timur (orang majus).
Sebagaimana pesan dari bapa Suci Paus Fransiskus, bahwa tema sentral dari Hari Anak Misioner se-Dunia ke-174 ini yaitu “Bintang Misioner Berseri dan berbagi”. Maka dengan demikian anak-anak dan remaja Katolik diharapkan untuk menjadi seperti pesan Paus Fransiskus itu dalam kehidupan sehari-hari.
“Aku mau untuk menjadi bintang missioner yang berseri dan berbagi. Itulah jawaban yang harus diungkapkan dalam setiap aspek kehidupan anak-anak dan remaja kita. Mungkin mereka belum tahu persis mau bagaimana mereka dengan tema ini. Maka dari itu, tugas dari orangtua dan para Pembina/pendamping untuk mengarahkan perkembangan iman mereka,” kata Pastor Noldy Karamoy Pr kepada BeritaManado.com usai misa.
Pada bagian lain, Sonya Wungkar, orangtua dari Vincent Kowaas yang menjadi pemeran Raja Kaspar sang pembawa kemenyan mengaku sangat bahagia dengan perayaan istimewa yang diperingat setiap awal bulan Januari ini. Bukan karena dirinya juga sebagai Pembina Serikat Kepausan Anak Misioner (SEKAMI), namun juga karena ada sesuatu yang lebih besar daripada itu.
“Sebagai Pembina dan pendamping anak dan remaja di Paroki St. Petrus Langowan, saya mengharapkan pemberian terbaik yang boleh disaksikan seluruh umat tahun ini, dapat terus diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian perayaan serupa pada tahun depan akan lebih meriah lagi dari saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh umat Joula Makarawung yang juga merupakan Pembimas Katolik Kementerian Agama RI Sulawesi Utara juga menyatakan kekagumannya.
“Perayaan Hari Anak Misioner Se-Dunia tahun ini terasa berbeda, karena ada tiga orang anak-anak tampil dengan menggunakan pakaian layaknya tiga raja pada jaman Yesus lahir dengan membawa serta emas, kemenyan dan mur. Semoga kreativitas ini dapat terus dikembangkan di tahun-tahun yang akan dating,” katanya. (frangkiwullur)