Manado, BeritaManado.com – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Fery Sangian, berharap kasus penyekapan 34 warga Sulut di Kamboja dijadikan pengalaman berharga.
Ferry Sangian pun berharap masyarakat tidak mudah percaya jika ada tawaran pekerjaan di luar negeri.
Terlebih, kata Fery, jika diiming-imingi dengan gaji besar.
“Lebih selektif, karena bisa jadi itu penipuan,” kata Fery.
Menurutnya, jika berminat menjadi tenaga kerja di luar negeri, sebaiknya mendaftar melalui agen resmi yang sudah terdaftar di dokumen negara.
“Informasi ini harap diinformasikan juga kepada teman dan kerabat. Teliti jika mau bekerja di luar negeri. Agen yang sah wajib memiliki dokumen legal dan terdaftar,” pesannya.
Diberitakan sebelumnya, terdapat puluhan warga Sulut menjadi korban Tindak Pidana Pedagangan Orang (TPPO).
Hal tersebut dikatakan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, Senin (12/12/2022).
Menurut Setyo Budiyanto, jumlah mereka berkisar 31 hingga 34 orang, yang diperkerjakan sebagai asisten rumah tangga, maupun di tempat hiburan.
“Mereka melakukan kegiatan tidak sesuai dengan prosedur, artinya mereka berangkat mungkin seolah-olah sebagai turis hanya mengandalkan paspor, dan disana mereka ada yang menampung dan kemudian terjadi penyimpangan, seperti gaji tidak dibayarkan, penyiksaan, dan itu ada yang lapor kemudian ditangani, bekerja sama dengan Kedutaan Besar disana,” jelas Setyo Budiyanto.
Saat ini, proses pemulangan terhadap mereka sedang berlangsung.
(Alfrits Semen)