Manado – Keputusan mengembalikan pemilihan kepala daerah ke DPRD dinilai sebagian kalangan sebagai kekalahan pihak PDI-Perjuangan dan partai-partai koalisi. Meski demikian Teddy Kumaat, kader PDIP menilai konstelasi pilitik yang dinamis tak menjamin kemenangan bagi koalisi tertentu.
“Tentu kami (PDIP) tak kuatir, karena konstelasi politik bisa berubah kapan saja. Partai Golkar misalnya, setelah Munas nanti ada kemungkinan terjadi perubahan arah politik,” tukas Teddy Kumaat kepada BeritaManado.com, Senin (30/9/2014).
Sementara Fraksi Partai Demokrat di DPRD Sulut melalui ketua fraksi Edwin Lontoh ditanya wartawan terkait sikap Demokrat menjamin partainya tetap mengambil posisi netral.
“Demokrat tetap netral, termasuk pada votting RUU Pilkada lalu. Demokrat mengusulkan opsi ketiga yakni pilkada langsung dengan 10 syarat, tapi sayangnya opsi tersebut tidak diakomodir,” tukasnya. (jerrypalohoon)
Manado – Keputusan mengembalikan pemilihan kepala daerah ke DPRD dinilai sebagian kalangan sebagai kekalahan pihak PDI-Perjuangan dan partai-partai koalisi. Meski demikian Teddy Kumaat, kader PDIP menilai konstelasi pilitik yang dinamis tak menjamin kemenangan bagi koalisi tertentu.
“Tentu kami (PDIP) tak kuatir, karena konstelasi politik bisa berubah kapan saja. Partai Golkar misalnya, setelah Munas nanti ada kemungkinan terjadi perubahan arah politik,” tukas Teddy Kumaat kepada BeritaManado.com, Senin (30/9/2014).
Sementara Fraksi Partai Demokrat di DPRD Sulut melalui ketua fraksi Edwin Lontoh ditanya wartawan terkait sikap Demokrat menjamin partainya tetap mengambil posisi netral.
“Demokrat tetap netral, termasuk pada votting RUU Pilkada lalu. Demokrat mengusulkan opsi ketiga yakni pilkada langsung dengan 10 syarat, tapi sayangnya opsi tersebut tidak diakomodir,” tukasnya. (jerrypalohoon)