Manado – Indonesia tampaknya akan mewaspadai krisis pangan yang melanda dunia beberapa waktu terakhir ini. Hal itu dikatakan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Kamis, (16/8) di ruang Paripurna DPRD Sulut.
Sarundajang menuturkan beberapa pergumulan bangsa saat ini yang harus diwaspadai adalah masalah pangan. Untuk itu ia meminta masyarakat Sulut mewaspadainya.
“Semua pergumulan bangsa saat ini, dijawab secara tuntas oleh Bapak Presiden, walaupun saat ini beliau mengingatkan kepada kita tetap waspada terutama untuk pangan dunia yang mempengaruhi kita semua, kemudian juga kalau terjadi peningkatan harga BBM (bahan bakar minyak) diluar negeri, itup pasti mempengaruhi kita semua, tetapi tetap senantiasa kita meningkatkan pangan kita sendiri,” ujar Sarundajang.
Walaupun demikian Sarundajang mengatakan Sulawesi Utara sendiri tidak seburuk apa yang terjadi diberbagai tempat, hal itu dikarnakan pertumbuhan ekonomi Sulut cukup meyakinkan.
“Kebutuhan masyarakat apalagi menghadapi antara lain Idul Fitri ini juga cukup, dan lebih dari pada itu, kerukunan antar umat beragama terus terbina sehingga pelaksanaan bulan puasa ramadan ini diseluruh pelosok tidak ada gangguan apapun, bahkan meningkatkan kerukunan dan keharmonisan antara warga Sulawesi Utara, antar umat beragama cukup baik,” katanya.
Ia menambahkan, selain masalah pangan, kedepan pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, penegakan hukum dan kesehatan harus ada prestasi dari pada para pejabat, harap Sarundajang. (jrp)
Manado – Indonesia tampaknya akan mewaspadai krisis pangan yang melanda dunia beberapa waktu terakhir ini. Hal itu dikatakan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Kamis, (16/8) di ruang Paripurna DPRD Sulut.
Sarundajang menuturkan beberapa pergumulan bangsa saat ini yang harus diwaspadai adalah masalah pangan. Untuk itu ia meminta masyarakat Sulut mewaspadainya.
“Semua pergumulan bangsa saat ini, dijawab secara tuntas oleh Bapak Presiden, walaupun saat ini beliau mengingatkan kepada kita tetap waspada terutama untuk pangan dunia yang mempengaruhi kita semua, kemudian juga kalau terjadi peningkatan harga BBM (bahan bakar minyak) diluar negeri, itup pasti mempengaruhi kita semua, tetapi tetap senantiasa kita meningkatkan pangan kita sendiri,” ujar Sarundajang.
Walaupun demikian Sarundajang mengatakan Sulawesi Utara sendiri tidak seburuk apa yang terjadi diberbagai tempat, hal itu dikarnakan pertumbuhan ekonomi Sulut cukup meyakinkan.
“Kebutuhan masyarakat apalagi menghadapi antara lain Idul Fitri ini juga cukup, dan lebih dari pada itu, kerukunan antar umat beragama terus terbina sehingga pelaksanaan bulan puasa ramadan ini diseluruh pelosok tidak ada gangguan apapun, bahkan meningkatkan kerukunan dan keharmonisan antara warga Sulawesi Utara, antar umat beragama cukup baik,” katanya.
Ia menambahkan, selain masalah pangan, kedepan pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, penegakan hukum dan kesehatan harus ada prestasi dari pada para pejabat, harap Sarundajang. (jrp)