Jakarta,
BeritaManado.com — Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw
menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional
(Musrenbangnas) 2019 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis (9/5/2019) pagi.
Presiden RI Joko Widodo membuka langsung acara yang bertujuan
dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020. Adapun tema
RKP 2020 yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi menyampaikan peluang
Indonesia menjadi negara terkuat dalam bidang ekonomi dengan didukung dengan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang dikenal dengan Visi Indonesia
2045. Visi tersebut telah disusun Bappenas atas dasar gagasan Presiden Jokowi
yang dikenal dengan nama Impian Indonesia 2045.
“Kita memiliki peluang besar untuk menjadi negara terkuat
ke-4 dan ke-5 di dunia pada 2045, tapi untuk mencapai itu tidak akan mudah
karena banyak tantangan yang harus diselesaikan,” kata Jokowi.
Tantangan pertama yang harus diselesaikan adalah pemerataan
infrastruktur. Faktor ini merupakan modal dasar dalam mengakselerasi
perekonomian nasional. Perlu ada sinergi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Dengan demikian, konektivitas wilayah dapat dicapai secara
komprensif.
“Setelah dibangun jalan tol, pelabuhan dan bandara maka
segera provinsi dan kabupaten koneksikan dengan titik-titik produksi di daerah
masing-masing,” paparnya.
Tantangan kedua adalah melaksanakan reformasi struktural dan
birokrasi. Aspek ini merupakan kunci untuk mengakselerasi kegiatan investasi
dan ekspor. Perizinan yang tidak berbelit dan birokrasi yang fleksibel menjadi
arah kebijakan ke depannya.
Struktur birokrasi yang semakin sederhana dinilai akan
membuat fleksibilitas dalam memutuskan kebijakan. Oleh karena itu, pola lama
dan terjebak dalam rutinitas penggunaan anggaran tidak tidak bisa diteruskan
oleh aparatur negara.
“Problem kita di defisit transaksi berjalan dan defisit
neraca perdagangan artinya kita butuh ekspor dan investasi yang berorientasi
ekspor dan subtitusi impor. Perizinan yang berbelit-belit baik di pusat dan
daerah belum ada penyelesaian yang drastis. Ini yang akan segera kita mulai,”
paparnya.
Tantangan ketiga adalah tantangan dalam pembangunan sumber
daya manusia. Aspek ini tidak kalah krusial karena struktur dari angkatan kerja
masih didominasi tenaga kerja dengan pendidikan rendah.
“Data terakhir 51% angkatan kerja itu lulusan SD. Ini
persoalan kita bagaimana harus diselesaikan dengan peningkatan keterampilan.
Soal SDM butuh jutaan tenaga kerja yang harus ditingkatkan kemampuannya dan
harus dilakukan bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, Wagub Kandouw mengapresiasi pelaksanaan
Musrenbangnas 2019. Menurutnya, perencanaan pembangunan yang baik akan
menentukan keberhasilan pembangunan di Sulawesi Utara.
Tambah Kandouw, sudah menjadi kewajiban pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota di Sulut untuk melaksanakan sebaik mungkin di
setiap aspeknya dengan memperkuat sinkronisasi dan sinergitas kebijakan
perencanaan pembangunan.
“Harus ada sinkronisasi kebijakan perencanaan mulai
pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian tujuan pembangunan
nasional,” beber Kandouw.
Pembukaan Musrenbangnas 2019 turut dihadiri Wakil Presiden
Jusuf Kalla, para menteri kabinet kerja lainnya, pimpinan DPR dan MPR dan
kepala daerah seluruh Indonesia. (***/Frangki
Wullur)