Bitung, BeritaManado.com – Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai bertindak anarkis.
Tindakan itu terpaksa dilakukan setelah himbauan menggunakan pengeras suara juga tidak diindahkan, malah massa makin anarkis melepari petugas yang berlindung dibalik tameng.
Tak mau aksi massa makin anarkis, Polisi langsung bergerak cepat mengamankan sejumlah orang yang diduga menjadi provokator dan membubarkan massa.
Itulah gambaran latihan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dengan menerapkan Protokol Kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19 dalam rangka penanggulangan aksi unjuk rasa anarkis menolak hasil penghitungan suara dalam Pilkada Serentak tahun 2020.
Simulasi itu digelar di Stadion Duasudara Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari Kota Bitung, Rabu (09/09/2020) disaksikan langsung Kapolres Bitung, AKBP FX Winardi Prabowo SIK bersama Wakapolres Bitung, Kompol Prevly Nevy I Tampanguma, Kabag Sumda, Personil Gabungan Polres Bitung dan Jajaran, Personil Kodim 1310 Bitung serta personil Yonmarhanlan VIII Bitung.
Kapolres mengatakan, simulasi adalah kesiapsiagaan yang dilakukan oleh Polres Bitung dan jajaran yang tujuannya adalah merupakan salah satu menunjukan kemampuan maupun kesiapan wilayah Polres Bitung dalam melaksanakan Sispamkota dalam menghadapi gangguan maupun ancaman yang mungkin terjadi saat pesta demokrasi yang akan datang.
“Lewat latihan Sispamkota ini, kita juga memperagakan bagaimana penerapan Protap kesehatan pecegahan covid-19 dalam menghadapi aksi demo,” kata Winardi.
Dirinya juga berharap, dengan latihan yang digelar, personil yang terlibat pengamanan bisa terbiasa dan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Protap kesehatan tetap kita utamakan dalam melaksanakan pengamanan, demikian juga saat menghadapi aksi demo,” katanya.
(abinenobm)