Manado, BeritaManado.com – Balai Arkeolog mengaku kecolongan dengan proyek pembangunan Waduk Kawangkoan-Kuwil.
Pasalnya, menurut Irna Sapda dari Balai Arkeolog Sulut, pihak Balai Sungai sebagai pihak yang bertanggung-jawab pada pembangunan waduk tidak pernah melakukan koordinasi.
“Sejak mulai pembangunan kami tidak pernah diberitahukan oleh Balai Sungai bahwa di lokasi proyek ada aset purbakala. Kami kecolongan dan baru mengetahui ada perusakan aset purbakala,” ujar Irna Sapta.
Irna Sapta mengakui bahwa Balai Arkeolog tidak menangani cagar budaya, tetapi lebih kepada penelitian.
Namun, dirinya menyesalkan tidak adanya informasi terkait keberadaan waruga yang akan kena dampak pekerjaan.
“Harus diluruskan, kami hanya sebatas penelitian terkait benda cagar budaya. Sesuai aturan perundang-undangan ada benda cagar budaya yang harus dipertahankan keaslian bentuknya. Selain itu pihak pelaksana tidak pernah koordinasi dengan kami,” sesalnya sembari menambahkan jika dirinya sangat kecewa mengingat warisan budaya tidak bisa diperbaharui dan nilainya sangat tinggi.
Diketahui, pertemuan pada Selasa (24/7/2018) sore, untuk mengklarifikasi pengrusakan waruga dilaksanakan di kantor proyek pembangunan Waduk Kawangkoan-Kuwil dihadiri Ormas adat, Dinas Pariwisata dan Kesbangpol Minut, Hukum Tua Kawangkoan, Balai Arkeolog dan Balai Sungai.
(JerryPalohoon)
Baca juga:
- Pertemuan Dinas Pariwisata dan Masyarakat Adat Hasilkan Tiga Rekomendasi Soal Pemindahan Waruga di Kawangkoan
- Ormas Adat Kecam Pengrusakan Waruga di Negeri Kinangkoan dan Pinandean
- OLLY DONDOKAMBEY Konsisten, Ada 1 M Revitalisasi Waruga Kuwil
- Pastikan Waruga Kuwil Dipindahkan, OLLY DONDOKAMBEY: “Itu Kan Kita Pe Nenek Moyang Juga”
Manado, BeritaManado.com – Balai Arkeolog mengaku kecolongan dengan proyek pembangunan Waduk Kawangkoan-Kuwil.
Pasalnya, menurut Irna Sapda dari Balai Arkeolog Sulut, pihak Balai Sungai sebagai pihak yang bertanggung-jawab pada pembangunan waduk tidak pernah melakukan koordinasi.
“Sejak mulai pembangunan kami tidak pernah diberitahukan oleh Balai Sungai bahwa di lokasi proyek ada aset purbakala. Kami kecolongan dan baru mengetahui ada perusakan aset purbakala,” ujar Irna Sapta.
Irna Sapta mengakui bahwa Balai Arkeolog tidak menangani cagar budaya, tetapi lebih kepada penelitian.
Namun, dirinya menyesalkan tidak adanya informasi terkait keberadaan waruga yang akan kena dampak pekerjaan.
“Harus diluruskan, kami hanya sebatas penelitian terkait benda cagar budaya. Sesuai aturan perundang-undangan ada benda cagar budaya yang harus dipertahankan keaslian bentuknya. Selain itu pihak pelaksana tidak pernah koordinasi dengan kami,” sesalnya sembari menambahkan jika dirinya sangat kecewa mengingat warisan budaya tidak bisa diperbaharui dan nilainya sangat tinggi.
Diketahui, pertemuan pada Selasa (24/7/2018) sore, untuk mengklarifikasi pengrusakan waruga dilaksanakan di kantor proyek pembangunan Waduk Kawangkoan-Kuwil dihadiri Ormas adat, Dinas Pariwisata dan Kesbangpol Minut, Hukum Tua Kawangkoan, Balai Arkeolog dan Balai Sungai.
(JerryPalohoon)
Baca juga:
- Pertemuan Dinas Pariwisata dan Masyarakat Adat Hasilkan Tiga Rekomendasi Soal Pemindahan Waruga di Kawangkoan
- Ormas Adat Kecam Pengrusakan Waruga di Negeri Kinangkoan dan Pinandean
- OLLY DONDOKAMBEY Konsisten, Ada 1 M Revitalisasi Waruga Kuwil
- Pastikan Waruga Kuwil Dipindahkan, OLLY DONDOKAMBEY: “Itu Kan Kita Pe Nenek Moyang Juga”