Manado, BeritaManado.com – Terkait tumpukan sampah di pinggiran sungai Kelurahan Bahu Lingkungan 1 tepatnya samping restoran Big Fish langsung ditanggapi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Manado, Yohanes Waworuntu.
“THL kami setiap hari selalu angkat sampah karena dibantu kubus yang dipasang di pinggiran sungai sehingga tidak sampai ke pantai. Hal itu dilakukan untuk memback up pihak kecamatan,” kata Yohanes Waworuntu di kantornya, Senin (26/2/2018).
Sementara itu Kepala seksi penangangan penanganan dan penangulangan sampah DLHK Manado, Lieke Kembuan mengakui bahwa pada sungai yang disamping restoran Big Fish sampahnya sulit diangkat.
“Kami terhalang jalur masuk dimana kendaraan truck sampah tidak bisa lewat, sedangkan kendaraan motor sampah hanya ada empat dan dua rusak,” ujar Lieke Kembuan
Lanjut Lieke Kembuan, saat ini DLHK telah memasang kubus pada 5 titik di sungai kota Manado.
“Bahkan setiap tahun kami tambah pemasangan untuk kubus tersebut sampai sampah di sungai teratasi. Namun ada beberapa belum dipasang karena waktu lalu terhalang anggaran, tetapi kali ini tinggal dicek berapa ukuran sungai yang bakal dipasang,” terang Yohanes Waworuntu.
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Bahu mengungkapkan bahwa tumpukan sampah sudah lebih dari seminggu tidak pernah diangkat.
“Sudah lama tidak diangkat sampah-sampah itu,” terang warga yang tak mau namanya dipublish.
Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Manado, Markho Tampi, mendesak pemerintah Kota Manado melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) agar memperhatikan sampah yang menumpuk di pinggiran pantai.
Pasalnya, ada banyak sampah tersebar di pinggiran pantai Manado yang dibawah arus sungai telah menumpuk.
“Perlu ada penaganan khusus dan apabila tidak ditangani serius pasti akan berdampak di taman laut bunaken,” kata Markho Tampi, Senin (26/2/2018).
Selanjutnya Markho Tampi juga mempertanyakan kubus penghalang sampah yang diadakan oleh DLHK yang dinilai tidak maksimal.
“Dimana itu jaring sampah dari DLHK? Pemerintah jangan hanya memperhatikan pusat kota saja namun di pesisir pantai harus dilihat, apalagi saat ini musim hujan jadi semua perlu diperhatikan,” pungkasnya.
(Anes Tumengkol)
Manado, BeritaManado.com – Terkait tumpukan sampah di pinggiran sungai Kelurahan Bahu Lingkungan 1 tepatnya samping restoran Big Fish langsung ditanggapi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Manado, Yohanes Waworuntu.
“THL kami setiap hari selalu angkat sampah karena dibantu kubus yang dipasang di pinggiran sungai sehingga tidak sampai ke pantai. Hal itu dilakukan untuk memback up pihak kecamatan,” kata Yohanes Waworuntu di kantornya, Senin (26/2/2018).
Sementara itu Kepala seksi penangangan penanganan dan penangulangan sampah DLHK Manado, Lieke Kembuan mengakui bahwa pada sungai yang disamping restoran Big Fish sampahnya sulit diangkat.
“Kami terhalang jalur masuk dimana kendaraan truck sampah tidak bisa lewat, sedangkan kendaraan motor sampah hanya ada empat dan dua rusak,” ujar Lieke Kembuan
Lanjut Lieke Kembuan, saat ini DLHK telah memasang kubus pada 5 titik di sungai kota Manado.
“Bahkan setiap tahun kami tambah pemasangan untuk kubus tersebut sampai sampah di sungai teratasi. Namun ada beberapa belum dipasang karena waktu lalu terhalang anggaran, tetapi kali ini tinggal dicek berapa ukuran sungai yang bakal dipasang,” terang Yohanes Waworuntu.
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Bahu mengungkapkan bahwa tumpukan sampah sudah lebih dari seminggu tidak pernah diangkat.
“Sudah lama tidak diangkat sampah-sampah itu,” terang warga yang tak mau namanya dipublish.
Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Manado, Markho Tampi, mendesak pemerintah Kota Manado melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) agar memperhatikan sampah yang menumpuk di pinggiran pantai.
Pasalnya, ada banyak sampah tersebar di pinggiran pantai Manado yang dibawah arus sungai telah menumpuk.
“Perlu ada penaganan khusus dan apabila tidak ditangani serius pasti akan berdampak di taman laut bunaken,” kata Markho Tampi, Senin (26/2/2018).
Selanjutnya Markho Tampi juga mempertanyakan kubus penghalang sampah yang diadakan oleh DLHK yang dinilai tidak maksimal.
“Dimana itu jaring sampah dari DLHK? Pemerintah jangan hanya memperhatikan pusat kota saja namun di pesisir pantai harus dilihat, apalagi saat ini musim hujan jadi semua perlu diperhatikan,” pungkasnya.
(Anes Tumengkol)