MANADO – Masyarakat diminta untuk tidak menambah berbagai asesoris lainnya pada bangunan bersejarah, karena bisa merusak nilai sejarah yang ada. Ssebaliknya masyarakat diminta menjaga situs-situs wisata peninggalan bersejarah di Kota Manado dan terus dilestarikan.
Demikian dikatakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dsiparbud) Manado, Peter Assa, kepada wartawan, Kamis (2/02). Menurutnya, dari hasil penulusuran yang dilakukan Disparbud, masih ditemukan peninggalan bersejarah yang tidak lagi memiliki nilai sejarah karena telah ditambah dengan ornamen lainnya, seperti bangunan monumen Perang Dunia (PD) II peninggalan Belanda, yang terletak di kompleks gereja GMIM Sentrum pusat kota Manado, dimana bangunan monumen peninggalan tahun 1940-an itu, telah ditambah ornamen salib di puncak bangunan, sehingga, tidak tampak lagi keasliannya.
“Kami telah meminta pihak gereja untuk tidak menambah ornamen lainnya di monumen perang dunia kedua, karena kelihatan tidak memiliki nilai sejarah lagi, padahal bangunan itu sangat tinggi nilai sejarahnya,” tandas Assa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Manado tambah Assa, sekarang ini sedang melakukan pendataan situs-situs peninggalan bersejarah di Manado dimana jumlahnya ratusan situs.
“Kita harapkan banguanan bersejarah ataupun situs-situs budaya yang ada di Kota Manado dapat dipelihara dengan sebaik mungkin oleh masyarakat, karena nantinya akan banyak turis yang datang ke Kota Manado,” pungkasnya. (is)