Manado — Idul Fitri harus dijadikan momentum mempererat silaturahmi dan menjadi pemersatu, saling mengasihi satu dengan yang lain seperti diumpakan satu tubuh, saat yang satu sakit, yang lain juga merasakan hal yang sama.
Hal tersebut disampaikan Djafar Alkatiri saat menjadi Khotib dalam Sholat Idul Fitri di lapangan Makorem 131/Santiago, Rabu (5/6/2019) pagi tadi.
Ribuan jamaah yang hadir memenuhi lapangan depan Makorem dan lapangan tenis yang terletak di samping Makorem, terlihat khusyuk dan menjalankan ibadah dengan khidmat.
Para jamaah yang hadir, diantaranya para Kasi Korem beserta keluarga, para Pasi beserta keluarga, anggota Korem 131/Santiago beserta keluarga dan masyarakat Manado terutama disekitar Makorem.
Kepada BeritaManado.com, Djafar Alkatiri mengatakan, inilah momen yang tepat untuk memperkokoh persatuan, apalagi bangsa Indonesia baru saja usai mengikuti ujian ketahanan ukhuwah, dimana warganya diperhadapkan pada perbedaan pilihan, tapi kemudian bangsa ini terselamatkan dari perpecahan dan konflik horizontal.
“Idul Fitri harus jadi momen memperkokoh persatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Kalau kita bersatu, kokoh dalam menjaga dan mempertahankan bangsa Ini, maka kita pasti jadi kuat. Idul Fitri harus membawa semangat itu,” ujar Djafar Alkatiri.
Pada kesempatan tersebut, Djafar pun menyebut, ada rasa haru saat harus meninggalkan ramadhan, mengingat di hari fitri ini, saatnya para umat merefleksi diri bahwa hari ini Allah menjanjikan hari kemenangangan, hari pembebasan, dimana hari Allah mengantar manusia kembali fitrah, tanpa dosa, tanpa noda.
“Semoga dengan berakhirnya ramadhan, amaliah kita selama sebulan diterima Allah SWT. Selamat merayakan hari kemenangan,” kata Djafar.
(srisurya)