Manado, BeritaManado.com – CEO Sulut United FC, Mirza Hippy, menilai sarasehan sepakbola nasional lewat kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir patut diapresiasi.
Menurut Mirza Hippy, momentum itu sekaligus kali perdana bagi klub peserta sebagai stakeholders dilibatkan dalam diskusi positif menentukan arah liga kedepan.
“Tidak hanya musim ini tetapi musim-musim berikutnya. Bukan saja dari sisi kepastian jadwal namun bagaimana cara meningkatkan commercial value bukan hanya Liga 1 tetapi juga Liga 2,” kata Mirza Hippy, Senin (6/3/2023).
Perihal tidak dilanjutkannya Liga 2 yang penghentiannya telah diputuskan pengurus sebelumnya, Mirza berpendapat hal itu sudah diantisipasi sebelumnya.
Mirza memahami jadwal kompetisi sangat padat, sementara dalam waktu dekat ada bulan puasa dan lebaran pada Maret-April 2023.
Kemudian ada Piala Dunia U-20 Mei-Juni 2023.
Sementara sesuai siklus kompetisi di AFC, pada Juli 2023 kompetisi sudah harus dimulai kembali.
“Melihat jangka waktu dimulainya Liga 2 yang masih direncanakan November 2023, dari PSSI akan mempertimbangkan menyelenggarakan turnamen pra-musim sebelum kompetisi 2023/2024 dimulai untuk menjembatani adanya kekosongan waktu tersebut,” bebernya.
Dikatakan, sarasehan bukan merupakan suatu keputusan sepihak, tetapi hasil diskusi dengan klub peserta Liga 1 dan Liga 2.
Dan kelanjutannya akan dikaji dan dirumuskan lagi oleh PSSI.
“Dan nanti akan ada tim khusus project management officer yang menjabarkan teknis detail kedepannya,” ujarnya.
Intinya dari Sulut United, tambah Mirza, jika memang keputusan tersebut dapat meningkatkan commercial value Liga 2 kedepan, maka menjadi sangat positif bagi klub karena bakal mendapatkan kontribusi lebih besar.
“Dan itu pasti memberikan domino efek yang lebih besar seperti klub bisa meningkatkan performa para pemain, semakin banyak menambah jumlah fan base hingga pendapatan dari merchandise, hingga meningkatkan minat sponsor dan lain sebagainya,” tandasnya.
(***/Alfrits Semen)