Manado – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Utara (Sulut) bersama jaringan budaya dan para aktivis muda Minahasa menggelar acara “Senandung Kalelon Makaaruyen for Lombok” di Esspecto Coffee Manado, Selasa (7/8/2018).
Gelaran aksi ini sebagai bentuk kepedulian kepada korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu (5/8/2018) kemarin.
Galang dana ini berbeda dengan aksi lainnya, karena pencarian bantuan dengan jual buku, menghibur pengunjung Cafe dengan syair Kalelon Makaaruyen, musikalisasi dan diakhiri ruang donasi.
Director Komunitas Penulis Muda Minahasa ‘Mapatik’, Rikson Karundeng mengatakan ide kegiatan ini baru muncul Senin malam kemarin. Sedangkan istilah Kalelon Makaaruyen dipilih karena sebagai sebuah ekspresi kebudayaan dari seni tradisi di kampung-kampung Minahasa yang berisi tentang ratapan, kerinduan, bahkan keprihatinan terhadap alam dan sesama.
“Apalagi musik ini sendiri sedang kita ratapi karena terancam punah. Jadi sambil mengekspresikan rasa sepenanggungan dengan saudara-saudara kami di NTB, kita juga berupaya mengangkat kembali musik tradisi ini,” kata Rikson Karundeng kepada BeritaManado.com.
Sementara itu Direktur Kama, Kalfein Wuisan menambahkan, kalau AMAN memang bergerak secara bersama di seluruh Nusantara termasuk Sulut.
“Selain uang, barang bekas yang layak pakai berupa pakaian dan lainnya telah terkumpul dan nantinya dalam waktu dekat ini akan segera disalurkan,” kata Kalfein Wuisan.
(Anes Tumengkol)