Amurang—Hasil semiloka pejuang Minsel dalam rangka penerbitan buku sejarah pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Bahkan, percetakan sudah ada di Jakarta. Tinggal menunggu data-datanya secara lengkap.
Pemrakarsa semiloka Berty Setigh, BA, Willem Baba Mononimbar, Drs Decky Umpel dan Drs Yus Rembang menjelaskan bahwa hal diatas sebenarnya sudah lama sekali. Hanya saja, baru tercetus akan dilaksanakan secara lengkap.
‘’Untul itu, semua nara sumber atau yang tahu tentang Minsel silahkan hadir di Kambiow Beach-Kelurahan Bitung-Amurang tanggal 25 Januari 2013,’’ ujar Setligh.
Berdasarkan data yang ada, bahwa Minsel sudah disebut-sebut sejak tahun 1950-an. Bahkan, ada juga yang mengklaim kalau Minsel sudah lama terdengar sejak jaman Belanda atau sebelum RI merdeka.
‘’Dengan demikian, wajar kalau sebelum ada hasilnya. Lebih dulu, kami menggelar semiloka. Semiloka tersebut hanya mencari dan mendapatkan data secara valid. Supaya lagi, setelah data secara lengkap diterima. Maka, tak mustahil melalui data akan langsung dirangkum menjadi buku,’’ tukasnya.
Ditambahkannya, bahwa buku sejarah perjuangan Minsel harus ada. Bahkan, semua pejuang yang ada akan dicantumkan nama mereka dalam buku tersebut. Termasuk yang sudah meninggal sekalipun.
‘’Penting dalam cetakan buku sejarah, ada beberapa wartawan yang ikut mencetus perjuangan pembentukan Kabupaten Minsel. Seperti, Andries Pattyranie, Hendra Zoenardjy, Aswin Lumintang dan Hence Paat,’’ ungkap Setligh. (and)
Amurang—Hasil semiloka pejuang Minsel dalam rangka penerbitan buku sejarah pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Bahkan, percetakan sudah ada di Jakarta. Tinggal menunggu data-datanya secara lengkap.
Pemrakarsa semiloka Berty Setigh, BA, Willem Baba Mononimbar, Drs Decky Umpel dan Drs Yus Rembang menjelaskan bahwa hal diatas sebenarnya sudah lama sekali. Hanya saja, baru tercetus akan dilaksanakan secara lengkap.
‘’Untul itu, semua nara sumber atau yang tahu tentang Minsel silahkan hadir di Kambiow Beach-Kelurahan Bitung-Amurang tanggal 25 Januari 2013,’’ ujar Setligh.
Berdasarkan data yang ada, bahwa Minsel sudah disebut-sebut sejak tahun 1950-an. Bahkan, ada juga yang mengklaim kalau Minsel sudah lama terdengar sejak jaman Belanda atau sebelum RI merdeka.
‘’Dengan demikian, wajar kalau sebelum ada hasilnya. Lebih dulu, kami menggelar semiloka. Semiloka tersebut hanya mencari dan mendapatkan data secara valid. Supaya lagi, setelah data secara lengkap diterima. Maka, tak mustahil melalui data akan langsung dirangkum menjadi buku,’’ tukasnya.
Ditambahkannya, bahwa buku sejarah perjuangan Minsel harus ada. Bahkan, semua pejuang yang ada akan dicantumkan nama mereka dalam buku tersebut. Termasuk yang sudah meninggal sekalipun.
‘’Penting dalam cetakan buku sejarah, ada beberapa wartawan yang ikut mencetus perjuangan pembentukan Kabupaten Minsel. Seperti, Andries Pattyranie, Hendra Zoenardjy, Aswin Lumintang dan Hence Paat,’’ ungkap Setligh. (and)