BeritaManado.com — Sejumlah putra Sulawesi Utara (Sulut) masuk dalam struktur kepengurusan pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) masa bakti 2024-2028.
Dalam rakernas di Hotel Marriott Jakarta, Sabtu (31/1/2025), PP Pordasi secara resmi mengukuhkan kepengurusan baru di bawah pimpinan Aryo Djojohadikusumo sebagai Ketua Umum dan Adinda Yuanita (Dirut PT Equinara Global Prima) di posisi Sekretaris Jenderal.
Struktur kepengurusan tersebut turut mengakomodir nama-nama besar dari Sulut, seperti Sherpa Manembu, Olly Dondokambey (Gubernur Sulut), serta pengusaha Engel Glendy Sahanggamu, yang merupakan salah satu pemilik PT Equinara Global Prima, pengelola Equinara Pulomas.
Selain itu, dalam kepengurusan PP Pordasi, Prabowo Subianto didapuk sebagai Pelindung, bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dewan Penasehat organisasi juga diisi oleh tokoh-tokoh berpengaruh, seperti Ketua Dewan Penasehat Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Penasehat Reda Manthovani, dan anggota Dewan Penasehat yaitu Catur Budi Harto, Olly Dondokambey, dan Engel Glendy Sahanggamu.
Dengan struktur kepengurusan yang kuat ini, diharapkan olahraga berkuda di Indonesia mengalami kemajuan pesat.
Aryo Djojohadikusumo menegaskan momen rakernas merupakan langkah transformasi organisasi, sekaligus bagian dari persiapan agar PP Pordasi lebih aktif di dunia berkuda internasional.
“Kami ingin membawa olahraga berkuda Indonesia menuju level yang lebih tinggi, sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto. Kami berkomitmen meningkatkan partisipasi dalam berbagai ajang internasional, termasuk persiapan menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles,” ujar Aryo.
Sebagai salah satu langkah konkrit, PP Pordasi mencanangkan berbagai program kerja yang mencakup pacu, equestrian, berkuda memanah, hingga polo.
Salah satu kebijakan strategis yang turut diumumkan adalah kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mengaktifkan kembali Zona Bebas Penyakit Berkuda atau Equine Disease Free Zone (EDFZ).
Ini terakhir kali diaktifkan pada Asian Games 2018.
Tujuannya untuk memastikan Indonesia dapat bersaing dalam olahraga berkuda di level global.
Dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas olahraga berkuda, PP Pordasi optimis Indonesia dapat mencetak prestasi gemilang di berbagai ajang internasional, sekaligus mengangkat pamor olahraga berkuda di tanah air.
(***/Alfrits Semen)