Bitung, BeritaManado.com – Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berkunjung ke Kota Bitung, Selasa (19/7/2022).
Kedatangan pengurus FKDM Sulut dipimpin Ketua FKDM Provinsi Sulut, Fabian Kaloh dengan tujuan untuk berkoordinasi sekaligus tukar pikiran terkait isu sosial kemasyarakatan yang faktual.
Kedatangan Fabian Cs disambut pengurus FKDM Kota Bitung bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkot Bitung, Oktavianus Tumundo di Ruangan VIP Kantor Wali Kota Bitung.
“Kami ke sini dalam rangka koordinasi sekaligus bertukar informasi soal kondisi sosial kemasyarakatan,” kata Fabian.
Anggota DPRD Provinsi Sulut ini juga mengatakan, Kota Bitung bukan satu-satunya daerah yang dikunjungi pengurus FKDM Sulut. Beberapa daerah lain juga sudah sempat didatangi, tapi dirinya memberikan apresiasi khusus ke FKDM Kota Bitung.
“Kami mengecek kesiapan teman-teman di daerah. Apakah pengurus FKDM sudah terbentuk atau belum, ataukah sudah terbentuk tapi masih ada kendala dan kendalanya apa. Karena menurut informasi ada beberapa daerah yang belum terbentuk, ataupun sudah terbentuk tapi SK-nya belum keluar. Tapi untuk Kota Bitung luar biasa. Bahkan sejak 2013 sudah ada FKDM dan sampai sekarang masih aktif,” jelasnya.
Tidak hanya itu, mantan birokrat Pemkot Bitung ini, juga mengapresiasi cara kerja FKDM Kota Bitung, utamanya dalam hal pelaporan informasi.
“Di Kota Bitung punya Satgas yang terbentuk hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan. Dan untuk pelaporan informasi juga sangat bagus. Tadi Pak Wilson bilang ada yang namanya lapor cepat dan itu dilakukan dengan menggunakan WhatsApp sebagai media. Jadi komunikasi terkait situasi sosial kemasyarakatan di internal terbilang cukup aktif dan rutin. Dan ini tentunya sangat bagus meskipun perlu ditingkatkan lagi,” katanya.
Sementara itu, Ketua FKDM Kota Bitung, Wilson Wonte mengatakan ada berbagai isu sosial kemasyarakatan yang ikut dibicarakan bersama FKDM Sulut.
“Ada yang skala nasional dan skala provinsi, ada juga yang lokal Kota Bitung. Khusus isu lokal kami menyampaikan beberapa hal kepada pengurus provinsi. Diantaranya soal penduduk stateless dan aktivitas penyelundupan lewat jalur laut,” kata Wilson.
Wilson menyebut dua isu itu perlu mendapat perhatian serius banyak pihak, mengingat dampak yang akan ditimbulkan cukup mengganggu. Ia terutama menyentil soal aktivitas penyelundupan.
“Kita ini kan kota pelabuhan, salah satu pintu gerbang Indonesia. Karena itu pengawasan terhadap pintu masuk ini harus lebih ketat lagi. Kami punya informasi aktivitas penyelundupan sangat marak terjadi dan melibatkan macam-macam barang,” katanya.
Hadir juga pengurus FKDM Sulut yakni EK Tindangen selaku wakil ketua dan Yusra Alhabsyi selaku sekretaris, didampingi lima anggota yang terdiri dari Ventje Pinontoan, Noho Poiyo, Ventje Rumambi, Sonny Dinar, dan Deiberd Mongan.
(abinenobm)