
Manado, BeritaManado.com — Pemandangan miris ramai di berbagai media sosial (sosmed).
Makin dekat hari pencoblosan pada Pemilihan Serentak, dunia maya justru disajikan dengan beragam kalimat tak senonoh dan hoaks.
Saling tuduh pengguna sosmed terus terjadi dan menyerang ke pribadi pasangan calon tertentu.
Parahnya, menjurus ke fitnah bahkan SARA.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Pdt Lucky Rumopa prihatin dengan kondisi ini.
Menurut Lucky Rumopa, hampir semua jenis sosmed memanas tanpa batasan.
“Sudah tidak terkendali. Seharusnya di masa ini kondusif, tapi justru sebaliknya,” kata Lucky Rumopa kepada BeritaManado.com, Sabtu (28/11/2020).
Lucky mempertanyakan keberadaan polisi siber yang nyaris tidak terlihat.
Seharusnya kata dia, mailing list dan grup-grup diskusi liar di facebook ditertibkan.
“Ini rawan sekali, jadi jangan dibiarkan. Polda mesti turun tangan. Sekarang kondisi sosmed sangat parah,” tegasnya.
Lucky berang karena banyak status membawa nama-nama petinggi gereja.
Hal ini kata dia, bakal memancing masalah baru jika dibiarkan.
“Ketua Sinode sudah dikata-katai macam-macam. Ini maksudnya apa? Tolonglah Polda bertindak,” kritik Rumopa.
Lucky yakin Polda Sulut memiliki teknologi khusus meredam isu-isu liar agar tidak meluas.
“Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mengatur itu. Mereka yang jelas-jelas melanggar mesti diberi efek jera,” tandasnya.
(Alfrits Semen)