Bitung – Dibalik kesuksesan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2K18 menyisakan sejumlah masalah.
Sejumlah pemilik perahu di Pulau Lembeh mengeluh soal biaya sewa yang hingga kini masih menunggak dan belum dibayarkan.
Dari informasi, ada 51 unit perahu yang disewa Dinas Pariwisata (Dispar) Pemkot Bitung untuk mengikuti iven Sailling Pass FPSL 2K18 tanggal 6 Oktober 2018 lalu.
“Kami baru menerima uang muka dan hingga kini belum jelas kapan pelunasannya,” kata salah satu pemilik perahu.
Pemilik perahu yang identitasnya dirahasiakan ini mengaku, biaya sewa yang disepakati Rp500 ribu per hari dengan perjanjian pemakaian dua hari.
“Sebagian pemilik perahu baru menerima uang muka Rp250 ribu hingga Rp300 ribu dan sebagian katanya sudah ada yang lunas,” katanya.
Ia berharap, sewa perahu itu segera diselesaikan Dispar mengingat iven sudah selesai digelar tapi belum ada kejalasan kapan pelunasannya.
Kepala Dispar Pemkot Bitung, Pingkan Kapoh menyatakan sudah melunasi semua sewa perahu yang digunakan saat Sailling Pass.
“Sudah diselesaikan beberapa hari lalu, tapi memang ada keterlambatan pelunasan,” kata Pingkan saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (26/10/2018).
Keterlambatan pembayaran sewa perahu kata Pingkan, dikarenakan ada sejumlah Perangkat Daerah yang belum melalukan pelunasan alias belum bayar.
“Kami hanya menfasilitasi menyiapkan perahu dan biayanya ditanggung tiap Perangkat Daerah termasuk biaya menghias perahu,” katanya.
Namun pada intinya kata dia, biaya sewa perahu sudah clear dan kini tinggal biaya kenghias perahu yang masih sementara proses penagihan ke tiap Perangkat Daerah.
“Semoga dalam waktu dekat semuanya bisa terselesaikan,” katanya.
Sementara itu, pembukaan FPSL 2K18 lalu diawali dengan sailling pass yang diikuti 224 peserta, kategori A yakni pelang, pakura dan perahu sebanyak 45 unit, kategori B yakni perahu 1-10 GT sebanyak 108 unit, kategori C perahu 10 GT sebanyak 23 unit dan kategori D perahu Perangkat Daerah sebanyak 48 unit.
(abinenobm)