Langowan, BeritaManado.com — Meski masih dalam suasana Pandemi COVID-19, namun umat Katolik Paroki St Petrus Langowan tampil beda saat merayakan Natal tahun 2021 ini.
Hal itu tampak saat Misa Vigili Natal, Jumat (24/12/2021) malam kemarin, dimana suasana eksterior gedung gereja tampak meriah dengan dekorasi lampu hias yang membentang dari puncak menara lonceng dan halaman gedung Gereja.
Kemeriahan itu seakan melengkapi hikmatnya liturgi Misa Vigili Natal yang diawali dengan pembacaan maklumat Natal dan perarakan patung bayi Yesus.
Hal yang sama juga terasa saat Misa Hari Raya Natal pada Sabtu (25/12/2021) pagi, dimana sukacita sangat tampak dari kehadiran umat, meski masih dibatasi jumlahnya.
Pastor Delis Cornelis Umbas Pr dalam dalam inti khotbahnya pada Misa Vigili Natal dan Hari Raya Natal mengatakan bahwa Allah dalam diri Yesus yang sejatinya memiliki segala kebesaran sebagai raja rela mengabaikan hal itu hanya untuk mengangkat derajat manusia yang berdosa.
“Oleh karena itu, memaknai Natal tahun 2021 ini, kita sebagai umat yang diberikan kepercayaan untuk menikmati berkat Tuhan melalui kemampuan finansial, jabatan dan lain sebagainya, hendaknya tetap memperhatikan orang-orang kecil,” kata Pastor Delis Umbas Pr.
Pada bagian lain, arsitek pembuatan kandang Natal Ivan Kembuan mengatakan bahwa dirinya memang sudah menjadi langganan untuk merancang salah satu ikon gereja Katolik saat Natal setiap tahunnya, dibantu bebrapa umat dari kalangan Orang Muda Katolik (OMK).
“Secara pribadi saya bersyukur terus mendapatkan kesempatan untuk memberi diri dalam pelayanan gerejawi dari profesi yang saya miliki yaitu seniman. Untuk tema kandang Natal tahun ini tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang berbeda hanyalah adanya penambahan beberapa aksesoris untuk dekorasi saja,” ungkapnya.
Terkait dekorasi lampu hias di bagian luar gedung Gereja, Ketua LC Langowan Raya Johnny Wangke kepada BeritaManado.com mengakui bahwa memang benar Natal tahun 2021 ini sangat berbeda.
“Menurut saya ini bukan soal berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk membeli lampu hias, namun sejauh mana kita mengaktualisasikan iman yang dimiliki melalui ekspresi untuk menghadirkan perbedaan yang positif di tengaj-tengah umat. Semoga kesan yang ada ini juga dapat memberikan semangat baru bagi umat untuk selalu memberikan yang terbaik, meski konsekuensinya adalah finansial,” ujarnya.
(Frangki Wullur)