Amurang – Ratusan sopir trayek O1 Amurang-Tumpaan menggelar aksi mogok di depan kantor Bupati Minahasa Selatan.
Menurut Korlap aksi mogok Rudi Wurangian menegaskan tuntutan para sopir Amurang-Tumpaan menegaskan, uji coba trayek Amurang-Tumpaan perlu dikaji kembali.
“Uji coba khusus trayek Amurang-Tumpaan dirasa cukup jauh atau terlalu panjang jarak tempuh, olehnya perlu dipertimbangkan kembali,” tukas Wurangian, Rabu (11/2/2014).
Aksi mogok menaikan penumpang ini juga dalam rangka memprotes dugaan adanya pungli di pos Dishub Tumpaan.
“Tidak ada karcis atau retribusi di pos Dishub, olehnya kami menduga masuk kantong oknum pegawai,” tudingnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Minsel Izak Rey menegaskan bahwa, namanya uji joba khusu trayek 01 Amurang-Tumpaan dan 02 Amurang-Teep.
“Jadi setelah satu bulan uji coba atau rekayasa jalur pusat kota Amurang ini, tentunya akan dilakukan kajian apa memang laya atau tidak, khususnya mengurai kemacetan,” tandas Rey, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Rey menampik soal dugaan pungli oleh pesonil Dishub di pos-pos yang ada itu tidak benar.
“Karci retribusi sudah sesuai perda jelas ada, hanya saja para sopir tidak mau mengambil karcis yang dibertikan petugas kami dilapangan,” terangnya. (sanlylendongan)
Amurang – Ratusan sopir trayek O1 Amurang-Tumpaan menggelar aksi mogok di depan kantor Bupati Minahasa Selatan.
Menurut Korlap aksi mogok Rudi Wurangian menegaskan tuntutan para sopir Amurang-Tumpaan menegaskan, uji coba trayek Amurang-Tumpaan perlu dikaji kembali.
“Uji coba khusus trayek Amurang-Tumpaan dirasa cukup jauh atau terlalu panjang jarak tempuh, olehnya perlu dipertimbangkan kembali,” tukas Wurangian, Rabu (11/2/2014).
Aksi mogok menaikan penumpang ini juga dalam rangka memprotes dugaan adanya pungli di pos Dishub Tumpaan.
“Tidak ada karcis atau retribusi di pos Dishub, olehnya kami menduga masuk kantong oknum pegawai,” tudingnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Minsel Izak Rey menegaskan bahwa, namanya uji joba khusu trayek 01 Amurang-Tumpaan dan 02 Amurang-Teep.
“Jadi setelah satu bulan uji coba atau rekayasa jalur pusat kota Amurang ini, tentunya akan dilakukan kajian apa memang laya atau tidak, khususnya mengurai kemacetan,” tandas Rey, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Rey menampik soal dugaan pungli oleh pesonil Dishub di pos-pos yang ada itu tidak benar.
“Karci retribusi sudah sesuai perda jelas ada, hanya saja para sopir tidak mau mengambil karcis yang dibertikan petugas kami dilapangan,” terangnya. (sanlylendongan)