MANADO – Bank Indonesia Kota Manado mengingatkan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Pengedar uang palsu biasanya memanfaatkan keadaan ramai transaksi perdagangan untuk melaksanakan aksinya, karena itu masyarakat supaya lebih waspada menjelang Natal,” kata Pemimpin BI Kota Manado Ramlan Ginting, Sabtu (29/10).
Ramlan mengatakan, cara mudah yang dapat dilakukan masyarakat untuk dengan cepat mengenali uang yang diterima, dikenal dengan 3 D (dilihat, diraba, diterawang).
“Perhatikan dengan cermat kondisi uang tunai yang diterima terlebih dulu, tindakan selanjutnya yakni meraba, uang asli akan terasa kasar sedangkan palsu tidak.
Bila masih ragu, apakah uang diterima asli atau palsu, masyarakat dapat melakukan tindakan lebih jauh yakni menerawangkan pada cahaya atau lampu.
“Uang rupiah ada hologram yang bila diterawang pada cahaya, akan nampak jelas gambarnya, sedangkan bila dilihat sepintas tidak ada gambarnya,” kata Ramlan.
Ramlan mengatakan, temuan uang palsu yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian pada kuartal ketiga 2011 mencapai 126 lembar.
Rincian uang palsu yang ditemukan dari khasanah BI Manado, terdiri atas pecahan Rp100 ribu sebanyak 73 lembar, pecahan Rp50 ribu sebanyak 32 lembar, pecahan Rp20 ribu sebanyak 14 lembar, dan pecahan Rp10 ribu sebanyak tujuh lembar.(don)