Manado, BeritaManado.com – Penghargaan tinggi diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) kepada 11 pahlawan demokrasi yang meninggal dunia dalam menjalankan tugas tahapan Pemilu 2019.
Ke-11 pahlawan demokrasi ini merupakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Linmas yang bertugas menyelesaikan tahapan Pemilu.
Pantauan BeritaManado.com, Rabu (8/5/2019), 11 foto wajah para pahlawan demokrasi, dipajang KPU Sulut di lobi hotel Sintesa Peninsula Manado, tepatnya ruang registrasi sebelum memasuki ruang utama pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi.
Ke-11 pahlawan demokrasi tersebut yaitu:
- Yanti Sandala, anggota KPPS Kabupaten Minahasa Utara
- Arya Mokodongan, Ketua PPK Kabupaten Bolaang Mongondow
- Sahid Hassan, anggota KPPS Kota Manado
- Marietta Lalombuida, anggota KPPS Kabupaten Kepulauan Talaud
- Linda Tengor, anggota KPPS Kabupaten Minahasa
- Jenny Lintong, anggota KPPS kabupaten Bolaang Mongondow
- Feni Assa, Ketua PPS Kota Manado
- Stenly Jacob, Ketua PPS Kabupaten Minahasa Selatan
- Rudi Sege, Ketua KPPS Kota Manado
- Sonny Langkay, anggota KPPS Kota Manado
- Johanes Mantow, Linmas Kota Tomohon
Selain ke-11 nama tersebut, sesuai data yang dihimpun, sedikitnya ada juga 50 anggota penyelenggara pemilu se-Sulut yang mengalami musibah dalam melaksanakan tugas kepemiluan, diantaranya sakit stroke saat bertugas, serangan jantung dan darah tinggi, kecelakaan saat di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta kecelakaan lalu lintas.
Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh memastikan akan memberi santunan bagi para korban.
“Jumlah petugas yang mengalami musibah terus bertambah, ini kami data dan pasti ada santunan bagi para pahlawan demokrasi ini,” ujar Ardiles.
(Finda Muhtar)