Airmadidi – Proses pemilihan kepala desa (Pilkades) atau hukum tua, sudah berlangsung, sedang berlangsung dan akan berlangsung di sejumlah desa-desa di Kabupaten Minahasa Utara.
Moment pesta rakyat desa ini, dimanfaatkan warganya untuk ‘judi’ atau taruhan suara terbanyak. Tak tanggung-tanggung, minimal taruhan bisa jutaan sampai puluhan jutaan rupiah.
“Saya kasih for 200 suara,” ujar seorang warga di salah satu desa di Kabupaten Minut.
Merasa pilihan atau jagoannya akan menang dalam pemilihan tersebut, ia mengaku berani taruhan Rp 6 juta.
Lain orang, lain pilihan, warga yang lain malah berani kasih 200 suara. Bahkan menurut pengakuan sejumlah warga di desa mereka yang sudah berlangsung pilkades, ada yang menang taruhan, dan uang dibagikan ke warga.
“Paling banyak taruhan ada di Desa Maumbi, bagi-bagi uang hasil keuntungan taruhan, dibagi-bagi ke warga,” ujar warga Desa Maumbi.
Hukum Tua Terpilih Desa Maumbi, Djemmy Kalengkongan pun mengakui ada simpatisannya yang berani taruhan dengan simpatisan pendukung lain.
“Yah, itu memang dorang pe mau, kita nda bisa buat apa-apa. Yang penting aman-aman, tidak saling mengejek antara satu dan lain,” ujar JK sapaan akrab Kalengkongan pada beritamanado.
Sementara untuk Pilkades di Desa Kawangkoan, yang berlangsung hari ini, sejumlah pendukung masing-masing calon saling tawar menawar untuk melakukan taruhan. “Memang tak ramai kalau tak taruhan,” ujar seorang warga. (robin tanauma)
Airmadidi – Proses pemilihan kepala desa (Pilkades) atau hukum tua, sudah berlangsung, sedang berlangsung dan akan berlangsung di sejumlah desa-desa di Kabupaten Minahasa Utara.
Moment pesta rakyat desa ini, dimanfaatkan warganya untuk ‘judi’ atau taruhan suara terbanyak. Tak tanggung-tanggung, minimal taruhan bisa jutaan sampai puluhan jutaan rupiah.
“Saya kasih for 200 suara,” ujar seorang warga di salah satu desa di Kabupaten Minut.
Merasa pilihan atau jagoannya akan menang dalam pemilihan tersebut, ia mengaku berani taruhan Rp 6 juta.
Lain orang, lain pilihan, warga yang lain malah berani kasih 200 suara. Bahkan menurut pengakuan sejumlah warga di desa mereka yang sudah berlangsung pilkades, ada yang menang taruhan, dan uang dibagikan ke warga.
“Paling banyak taruhan ada di Desa Maumbi, bagi-bagi uang hasil keuntungan taruhan, dibagi-bagi ke warga,” ujar warga Desa Maumbi.
Hukum Tua Terpilih Desa Maumbi, Djemmy Kalengkongan pun mengakui ada simpatisannya yang berani taruhan dengan simpatisan pendukung lain.
“Yah, itu memang dorang pe mau, kita nda bisa buat apa-apa. Yang penting aman-aman, tidak saling mengejek antara satu dan lain,” ujar JK sapaan akrab Kalengkongan pada beritamanado.
Sementara untuk Pilkades di Desa Kawangkoan, yang berlangsung hari ini, sejumlah pendukung masing-masing calon saling tawar menawar untuk melakukan taruhan. “Memang tak ramai kalau tak taruhan,” ujar seorang warga. (robin tanauma)