Manado – Belum ditetapkannya jadwal maupun tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulut, membuat konstalasi politik didaerah ini semakin tak menentu.
Terlebih juga partai politik (Parpol) yang nantinya akan ikut dalam Pilkada mendatang. Khusus untuk Partai Demokrat (PD) Sulut yang telah menetapkan sejumlah kandidat calon untuk bertarung di Pilkada, disinyalir mengalami kekuatiran. Pasalnya, bila jadwal Pilkada yang berhembus saat ini nantinya akan dilaksankan bulan September mendatang, otamatis calon Incumbent yang telah diusung PD akan melepaskan jabatan.
Dengan demikian, pengaruh mereka di Pemerintahan bakal menurun, dan diperkirakan pula dukungan akan anjlok. Merujuk permasalahan tersebut, sepertinya PD akan mencari fomula baru untuk mengantisipasi jika Pilkada benar-benar dilaksanakan September mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Sulut Syenie Watoelangkouw ketika dikonfirmasi, Selasa (23/03) mengatakan, PD tidak merasa kuatir apabila Pilkada ditunda karena PD telah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
“Ditunda atau tidak, Demokrat tidak merasa kuatir. Siapa takut,” ucap Watoelangkouw yang juga Wakil Walikota Tomohon ini.
Lanjut dikatakannya, PD mengharapkan pelaksanaan Pilkada di Sulut ini benar-benar dilakukan sesuai aturan maupun mekanisme yang berlaku, supaya manfaat dari Pilkada ini bisa dirasakan oleh masyarakat Sulut.
“Pada prisipnya, PD sangat menjunjung pelaksanaan Pilkada bila dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku, karena nantinya yang merasakan masyarakat Sulut. Bila hal ini tidak dilakukan sesuai aturan, maka imbasnya adalah masyarakat juga,” pungkas Calon Walikota Tomohon dari Partai Demokrat ini.
Kendati begitu, Watoelangkouw mengatakan, meski PD telah mengusung beberapa Calon Incumbent untuk bertarung di Pilkada nanti, bukan berarti PD tidak memiliki strategi khusus untuk menghadapi Pilkada, bila dilaksakan setelah berakhirnya jabatan kepala daerah.
“Segala kemungkinan yang akan terjadi nanti telah diantisipasi oleh PD. Demokrat mengusung Incumbent, sesuai dengan hasil survei. Sebab, masyarakat masih mencintai kepemimpinan mereka, dan juga Demokrat akan siap bertarung dengan partai lain di Pilkada, meski mengalami penundaan,” tegas Watoelangkouw sembari menambahkan, Pilkada ini jangan dijadikan ajang untuk memecah bela masyarakat, karena masyarakat adalah bagian dari politik, dan masyarakat juga merupakan ujung tombak dari Pemerintah. Ingat, suara masyarakat adalah suara Tuhan. (IS)