Sangihe, BeritaManado.com — Bekerja sama dengan PT Pupuk Kaltim, PT Cap Panah Merah dan Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS), perkumpulan Petani Muda Sangihe (PMS) menggelar Farmer Field Day (FFD) atau Hari Temu Lapangan Petani di desa Bira, kecamatan Tabukan Tengah (Tabteng), Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Rabu, (5/8/2020).
Kegiatan yang bertujuan sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran ataupun berbagi ilmu antar petani, maupun insan yang ingin belajar untuk bercocok tanam dan bertani ini adalah yang kedua kalinya dilaksanakan di Sangihe, setelah sebelumnya dilaksanakan di desa Laine, kecamatan Manganitu Selatan (Mangsel) yang pelaksanaannya terbilang sukses.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana SE ME didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kepulauan Sangihe, Hermin Ririswati Gaghana – Katamsi, berkesempatan hadir serta membuka secara resmi giat FFD tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Jabes Gaghana mengungkapkan antusiasnya ketika menerima undangan untuk menghadiri gelaran yang diprakarsai oleh para petani-petani yang telah berhasil dibidangnya dan telah menjadi pahlawan dibidang ketahanan pangan di daerah ini, dimana sekarang ini daerah kita masih berkutat dengan dampak dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Kenapa saya mau membuka wawasan kita bersama terkait hal ini, karena ternyata betapa pentingnya peran dari teman-teman petani yang terus bergerak di sektor pertanian ini, berusaha untuk tetap memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Sangihe, agar tidak terlalu bergantung dari kiriman bahan pokok dari daerah lain, dan terus secara intens mendorong hasil produksi pertanian lokal dapat selalu digunakan,” ucap Bupati Gaghana.
Menurut Bupati Gaghana, tidak bisa dibayangkan apabila program pemerintah daerah seperti Medaseng, dan Dua Hari Tanpa Makan Nasi tidak dilaksanakan secara masif, dari 2 tahun yang lalu apalagi di tengah situasi pandemi seperti ini, pasti kita akan mengalami kontraksi pada kondisi pendapatan dan ekonomi secara luar biasa
“Agenda seperti inilah seharusnya selalu diapresiasi.
Beberapa hari lalu waktu mendapatkan undangan kegiatan hari ini, saya langsung merespon karena menurut saya ada hal yang sangat penting dan strategis yang memberikan kestabilan harga pada bahan pokok bagi kita yang ada di Sangihe ini.
Dengan adanya dorongan untuk giat bertani dalam rangka pemenuhan ketahanan pangan yang sekarang ini selalu di push oleh pemerintah, apalagi selalu mendapat dukungan penuh dari perkumpulan petani muda Sangihe, sudah pasti kita sendiri yang merasakan dampak positifnya,” tandasnya
Koordinator Petani Muda Sangihe, Muslin Mirontoneng menuturkan bahwa sebenarnya giat ini adalah sebagai cara untuk menarik minat masyarakat Sangihe untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif memenuhi kebutuhan rumah tangga, ataupun sebagai profesi untuk meningkatkan taraf hidup, mengingat kebutuhan pasar di Sangihe yang belum bisa sepenuhnya disediakan oleh produk lokal karena masih kurangnya minat masyarakat Sangihe untuk bertani.
“Saya dipercayakan oleh PT Pupuk Kaltim dan Frinto Sopaba dari PT Panah Merah, salah satu produsen benih di Indonesia untuk memberikan contoh bagi masyarakat Tabteng dan sekitarnya untuk memanfaatkan lahan tidur yang berada di dekat rumah agar bisa menarik minat masyarakat untuk bertani minimal bisa memenuhi kebutuhan dapur sendiri.
Kami ingin agar Sangihe ini, bisa memenuhi ketahanan pangan secara mandiri dan bisa menghentikan suplai dari Manado,” ujar Mirontoneng
Hadir pula pada giat FFD tersebut, Asisten III Setda Sangihe, Olda Makasidamo, Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah, Franky Nantingkaseh, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Daerah (Disparda) Kepulauan Sangihe, Ade Pella, Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Daerah (PUPRD) Sangihe, Gory Londo, Kadis Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Sangihe, Ronald Izaak, Staf khusus Bupati Sangihe Bidang Pembangunan, Nader Baradja, Camat Tabteng, Kapitalaung Bira, dan sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Sangihe.
(Erick Sahabat)