Sangihe, BeritaManado.com — Pemecahan buah kelapa dengan sebilah pisau oleh Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom menjadi penanda dibukanya kegiatan Sidang MPL-PGI 2022 di Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (28/1/2020).
Pembukaan yang dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey digelar di Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) Jemaat Betlehem, Tahuna diawali ibadah.
Khotbah disampaikan sangat apik dalam bentuk drama berkisah tentang berbagai tantangan yang dihadapi gereja, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, teknologi, maupun lingkungan.
Gereja diharapkan tidak abai dalam menyikapi tantangan-tantangan tersebut.
Selain itu, gereja harus kokoh dan tidak terkoyak oleh bumi yang telah carut-marut ini.
Dan gereja perlu menjadi perahu oikoumene yang tangguh dan mempesona, menjadi gereja yang kudus, serta konsisten melakukan spiritualitas keugaharian.
Salah satu bagian dalam drama ibadah makin semarak dengan hadirnya penampilan sejumlah paduan suara, serta kolaborasi musik masamper dan rebana, sebagai wujud keharmonisan yang tinggi di Kepulauan Sangihe.
Usai ibadah, Olly Dondokambey berkesempatan memberikan sambutan.
Olly menegaskan, kerukunan beragama di Sulut tidak lepas dari peran para tokoh agama.
Menurutnya, sinergitas umat beragama di Sulut semakin solid dan sulit untuk disulut.
Iapun berharap sidang bisa menghasilkan sesuatu yang dapat menuntun gereja-gereja di Indonesia.
“Sidang harus menciptakan tatanan kehidupan yang baru, dan lebih baik,” harapnya.
Sementara etua Panitia Sidang MPL-PGI yang juga Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya sidang.
Menurutnya, Kepulauan Sangihe sangat memelihara keberagaman, baik suku maupun agama, sehingga pada 2021 menerima penghargaan Harmoni Awards.
“Ini memang komitmen kami memelihara kerukunan, salah satu contoh ada tampilan musik masamper dan rebana tadi,” tandasnya.
Mewakili MPH-PGI, Pdt Alfred Dj. Samani menegaskan kehadiran seluruh peserta sidang meski di tengah pandemi Covid-19 merupakan wujud tanggungjawab menciptakan langkah-langkah strategis bagi bangsa dan gereja.
Dijadwakan, sidang berlangsung hingga 31 Januari 2022.
(***/Alfrits Semen)