Pineleng, BeritaManado.com — Sebanyak 42 orang anak (21 laki-laki, 21 perempuan) umat Katolik di Paroki Santu Fransiskus Xaverius Pineleng Minahasa menerima Sakramen Ekaristi, Sabtu (7/12/2024).
Perayaan ini sekaligus dirangkaikan dengan perayaan ulang tahun Paroki St Fransiskus Xaverius Pineleng.
Adapun Sakramen Ekaristi ini termasuk dalam Sakramen Inisiasi yang harus diterima setiap umat agar menjadi bagian penuh dalam Gereja Katolik.
“Ada tiga Sakramen Inisiasi, yaitu Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, dan Sakramen Krisma,” ungkap Pastor Johanis Salaki MSC, mengingatkan kepada anak-anak penerima komuni pertama serta umat yang hadir.
Lanjut Pastor Johanis menyebut bahwa penerimaan Komuni pertama (Sakramen Ekaristi) ini memiliki 9 makna yang mendalam.
Pertama, merupakan kesempatan rahmat bagi setiap orang menerima Tubuh Kristus.
Kedua, melengkapi keanggotaan seseorang dalam komunitas Katolik.
“Ini semacam tanda pengenal sebagai seorang Katolik, misal kalau ada yang masuk gereja tapi tidak menerima komuni, dalam pikiran kita oh berarti bukan Katolik atau ada pergumulan,” jelasnya.
Ketiga, merayakan kehadiran Kristus yang nyata dalam roti, anggur, dan umat yang berkumpul.
Keempat, merupakan ungkapan syukur atas kenangan dan kebaikan Allah yang menyelamatkan manusia melalui hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan.
“Menerima Komuni pertama berarti juga mempercayai dan mengakui bahwa Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang hidup, Tuhan yang menderita, Tuhan yang wafat, tetapi Tuhan yang bangkit pula,” tegas Pastor Johanis.
Kelima, komuni pertama adalah kesempatan memperoleh kekuatan baru dengan saling mengasihi dan mengampuni.
Keenam, Komuni pertama adalah kesempatan membawa Yesus ke rumah dan sekolah.
“Dengan menerima Sakramen Ekaristi kita akan merasa semakin dekat dengan Tuhan,” katanya.
Ketujuh, Komuni pertama juga adalah kesempatan berperilaku baik karena kita senantiasa membawa Tuhan di dalam hati dan jiwa.
Kedelapan, Komuni pertama merupakan kesempatan untuk rajin ke gereja, rajin berdoa, dan rajin mengucap syukur.
Kesembilan, Komuni pertama merupakan kesempatan untuk tidak takut dan tidak berputus asa, sekalipun ada tantangan dan kesulitan dalam hidup.
“Kita percaya setiap kita menerima komuni, kita bersatu dengan Tuhan, maka Tuhan menjadi kekuatan dalam hidup kita,” pungkasnya.
“Selalu ‘baku pangge’ dengan orang tua untuk datang di gereja dan terima komuni, bersatu dengan Tuhan dan merasakan seluruh kebaikannya,” tutupnya.
(jenlywenur)