Amurang, BeritaManado — Salah satu instrumen tata kelola Pemerintah Desa yang baik adalah melibatkan masyarakat baik dalam tahapan perencanaan, pengambilan keputusan, implementasi, pengawasan hingga evaluasi kegiatan pembangunan desa.
Selama ini banyak Desa yang tidak bisa menikmati kemajuan disebakan peran masyarakat diabaikan.
Hal ini disampaikan Ferry Daud Liando ketika memberikan materi pada Sosialisasi Pemberdayaan Aparatur dan Masyarakat Desa di Desa Popareng Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sabtu (18/5/2019).
Ferry Liando yang membawakan materi “Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” itu mengatakan bahwa saat ini pengelolaan pemerintahan desa menggunakan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
“Undang-Undang ini menjelaskan 2 (dua) hal pokok. Pertama pengelolaan Desa hampir serupa dengan mengelola daerah seperti Provinsi dan Kabupaten/Kota,” kata Ferry Liando.
Dijelaskannya, posisi Desa saat ini mirip dengan mengelola pemerintahan Kabupaten/Kota. Ada rencana jangka panjang desa (RPJMDES), ada anggaran pendapatan belanja desa (APBDes), ada peraturan desa (Perdes), ada badan usaha milik desa (BUMDes) dan lain-lain.
“Sehingga untuk mengelolanya diperlukan sumber daya yang baik. Aparaturnya harus benar-benar mereka yang memiliki kapasitas yang memadai,” jelas Ferry Liando.
Ditambahkannya, yang kedua adalah UU Desa menjadikan masyarakat tidak lagi sebagai objek, tetapi sebagai subjek pembangunan.
“Masyarakat tidak sekedar sebagai sasaran atau target pembangunan, tetapi masyarakat harus menjadi bagian terpenting baik dalam perencanaan, pengambilan keputusan, implemantasi, pengawasan hingga evaluasi pembangunan,” tukas Ferry Liando.
Dikatakan Ferry Liando, banyak Kepala Desa harus berurusan dengan penegak hukum, karena tidak transparan dalam pengelolaan keuangan. Jika itu terjadi maka secara otomatis pembangunan Desa akan terhambat.
Maka hal yang wajib perlu dilakukan oleh aparat desa adalah melibatkan masyarakat dalam setiap proses pembangunan.
Dalam kegiatan ini, sejumlah pembicara lain juga ditampilkan, yakni Dr Johny Lengkong, Frangky Rengkung dan John Kaawoan.
Kegiatan ini selain dihadiri masyarakat dan aparatur setempat, juga dihadiri oleh puluhan Mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Unsrat Manado.
(***/TamuraWatung)