Manado BeritaManado.com — Pengelolaan keuangan Pemprov Sulut mendapat “warning” dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.
Tito menyoroti belanja Pemprov Sulut yang mencapai 75,34 persen, sedangkan pendapatan 75,11 persen.
“Ini defisit namanya. Nanti bagaimana mau bayar gaji Februari 2025,” ujar Tito, dalam acara APBD Award, Jumat (20/12/2024).
Tito menyebutkan, kondisi keuangan Sulut rawan, dan jika tidak ditangani akan menyebabkan terganggunya pembayaran gaji.
“Ini dari Sulut mana?, ada?, Pak Maurits tolong ditelepon ya,” tegas Tito.
Tito bilang, setiap daerah harus memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA).
SILPA, kata Tito, akan menjadi dana cadangan untuk membayar pengeluaran wajib awal tahun.
Tito juga menegaskan, belanja daerah yang tidak sebanding pendapatan, mengindikasikan pengelolaan anggaran yang kurang efektif.
“Kondisi ini akan memperburuk daya beli masyarakat, karena uang tidak beredar dengan baik di tingkat lokal,” ujarnya.
Dikatakan, peredaran uang di masyarakat menjadi kunci menjaga daya beli dan konsumsi rumah tangga.
“Kalau uang tidak beredar, daya beli masyarakat turun, berdampak buruk pada ekonomi daerah. Belanja pemerintah adalah motor utama ekonomi, harus dimaksimalkan,” tandasnya.
(Alfrits Semen)