Manado, BeritaManado.com — Memasuki triwulan keempat tahun 2019, realisasi program pengelolaan kebudayaan di Sulut melalui Dinas Kebudayaan Daerah masih jauh dari kata baik.
Sebab, sebagaimana terungkap dalam hearing Komisi IV DPRD Sulut bersama Dinas Budaya Daerah, hingga Oktober 2019 realisasi program kerja untuk pengelolaan budaya masih minim.
“Jujur kami sangat prihatin dengan anggaran yang ada di Dinas Kebudayaan karena sangat minim. Pengelolaan kekayaan budaya yang realisasinya masih 0,5% padahal di Sulut merupakan daerah yang kental akan budaya,” tegas Melky Pangemanan.
Selain itu, tambah legislator PSI ini, dengan tidak berjalannya sejumlah program bahkan minimnya anggaran bisa tetap menunjang peningkatan kualitas kebudayaan di Sulut.
“Saya percaya kalau dinas ini mampu menjalankan program yang ada, Sulut bisa menjadi daerah yang lebih berbudaya,” jelas Melky Pangemanan.
Menjawab itu, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Sulut Ferry Sangian mengatakan, realisasi keseluruh untuk program kegiatan ahun 2019 sudah 51 %.
“Sedangkan untuk realisasi program yang terkait pengelolaan budaya, memang kami akui dana tersebut merupakan dana hibah untuk sanggar-sanggar. Dan mekanismenya diberikan secara fresh money tetapi setelah ada perubahan dilakukan secara bantuan langsung bentuk barang. Kemudian terjadi lagi perubahan, dan perubahan-perubahan mekanisme itulah yang menjadi faktor penyalurannya terhambat,” aku Ferry Sangian.
Diketahui, hearing tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi Braien Waworuntu didamping Wakil Ketua Komisi Careig Runtu, Sekretaris Komisi Fransiskus Silangen dan dihadiri anggota komisi Melissa Gerungan dan Melky Jakhin Pangemanan, Richard Sualang, Fanny Legoh dan Yusra Alhabsy.
(AnggawiryaMega)