Manado – Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) pada laporan keuangan tahun 2015 sedikit “tercoreng” dengan lemahnya pengelolaan aset di Pemprov sendiri.
Hal itupun diakui Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw kepada pers usai penerimaan “gelar” prestisius tersebut di Kantor Gubernur Sulut.
Steven Kandouw menyatakan terkait dengan hal tersebut pihaknya segera meminta pembentukan Pansus Aset meski dinilainya belum tentu ideal.
“Segera bentuk Pansus Aset tapi belum terlalu ideal,” kata Steven Kandouw.
Diapun menambahkan, pihaknya akan segera menginventarisir aset Pemprov pada tahun ini mengingat pemeriksaan laporan keuangan pada tahun berikutnya tentu lebih ketat lagi.
“Capaian ini jangan takabur, jalan terus karena terus berproses karena berikutnya semakin berat,” tegasnya. (***/rizath polii)
Manado – Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) pada laporan keuangan tahun 2015 sedikit “tercoreng” dengan lemahnya pengelolaan aset di Pemprov sendiri.
Hal itupun diakui Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw kepada pers usai penerimaan “gelar” prestisius tersebut di Kantor Gubernur Sulut.
Steven Kandouw menyatakan terkait dengan hal tersebut pihaknya segera meminta pembentukan Pansus Aset meski dinilainya belum tentu ideal.
“Segera bentuk Pansus Aset tapi belum terlalu ideal,” kata Steven Kandouw.
Diapun menambahkan, pihaknya akan segera menginventarisir aset Pemprov pada tahun ini mengingat pemeriksaan laporan keuangan pada tahun berikutnya tentu lebih ketat lagi.
“Capaian ini jangan takabur, jalan terus karena terus berproses karena berikutnya semakin berat,” tegasnya. (***/rizath polii)