Manado – Kepala Biro Perekonomian Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Adry Menengkey mengatakan konversi minyak tanah ke gas di daerah kepulauan akan bertahap. “Di Sulawesi Utara memang belum keseluruhan dilakukan konversi minyak tanah ke gas. Tinggal enam kabupaten termasuk tiga daerah kepulauan,” kata Manengkey, Senin (28/6).
Tiga kepulauan yang akan melakukan konversi secara bertahap yaitu Kabupaten Siau, Sangihe dan Talaud sementara kabupaten lainnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondouw Raya. “Bukan berarti kabupaten-kabupaten ini tidak akan diberlakukan konversi seperti ini. Tapi karena memang ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa tiga daerah kepulauan belum dilakukan seperti kabupaten dan kota lainnya,” kata Manengkey.
Dia mengatakan, konversi minyak tanah ke gas di seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah kepulauan sejalan dengan kebijakan nasional. Karena itu menurut dia, sambil pemerintah membangun fasilitas-fasilitas untuk mempermudah keterjangkauan distribusi bahan bakar gas (BBG) ke daerah kepulauan, pertamina masih mendistribusi minyak tanah untuk daerah kepulauan.
Dia menambahkan, pemerintah belum menetapkan batas waktu kapan konversi minyak tanah ke gas selesai dilakukan di daerah kepulauan. Pemerintah daerah menurut dia, berharap ada investor yang bisa membangun stasiun yang bisa mengisi bahan bakar gas untuk mempermudah distribusi ke daerah kepulauan.Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara sudah terlebih dahulu melakukan konversi minyak tanah ke gas meskipun masih menjual minyak tanah nonsubsidi. Bahkan untuk mengatur harga gas elpiji tiga kilogram, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang akan mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan harga eceran tertinggi elpiji.(dan)
Manado – Kepala Biro Perekonomian Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Adry Menengkey mengatakan konversi minyak tanah ke gas di daerah kepulauan akan bertahap. “Di Sulawesi Utara memang belum keseluruhan dilakukan konversi minyak tanah ke gas. Tinggal enam kabupaten termasuk tiga daerah kepulauan,” kata Manengkey, Senin (28/6).
Tiga kepulauan yang akan melakukan konversi secara bertahap yaitu Kabupaten Siau, Sangihe dan Talaud sementara kabupaten lainnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondouw Raya. “Bukan berarti kabupaten-kabupaten ini tidak akan diberlakukan konversi seperti ini. Tapi karena memang ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa tiga daerah kepulauan belum dilakukan seperti kabupaten dan kota lainnya,” kata Manengkey.
Dia mengatakan, konversi minyak tanah ke gas di seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah kepulauan sejalan dengan kebijakan nasional. Karena itu menurut dia, sambil pemerintah membangun fasilitas-fasilitas untuk mempermudah keterjangkauan distribusi bahan bakar gas (BBG) ke daerah kepulauan, pertamina masih mendistribusi minyak tanah untuk daerah kepulauan.
Dia menambahkan, pemerintah belum menetapkan batas waktu kapan konversi minyak tanah ke gas selesai dilakukan di daerah kepulauan. Pemerintah daerah menurut dia, berharap ada investor yang bisa membangun stasiun yang bisa mengisi bahan bakar gas untuk mempermudah distribusi ke daerah kepulauan.Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara sudah terlebih dahulu melakukan konversi minyak tanah ke gas meskipun masih menjual minyak tanah nonsubsidi. Bahkan untuk mengatur harga gas elpiji tiga kilogram, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang akan mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan harga eceran tertinggi elpiji.(dan)