Lolak – Para petani kelapa olahan (kopra) di pedesaan, mulai mengeluhkan harga jual kopra yang rendah.
Saat ini, harga kopra yang hanya berkisar di angka 3000-an per kilogram dinilai para petani berpengaruh pada kesejahteraan petani.
“Biaya pengolahan lebih besar daripada harga jual, akibatnya kami kebanyakan ruginya daripada untung,” ujar petani kopra desa Lolan, Ramli Mokodompit kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).
Senada dengan Ramli, salah satu petani kopra lainnya yakni Harapmudin, mengatakan bahwa pemerintah harus intervensi demi kesejahteraan para petani.
“Jika harga bagus, maka daya beli meningkat dan pendapatan meningkat, salah satu kelemahan kami adalah tidak adanya pelabuhan sehingga kopra harus diantar ke pelabuhan Amurang sehingga biayanya bertambah,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas terkait belum bisa dihubungi karena nomornya tidak aktif. (Fzp)