
Amurang, BeritaManado — Ribuan petani Kelapa Minahasa Selatan (Minsel), pada Rabu (21/11/2018) mendatangi PT. Cargill Amurang di daerah Mobongo, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Dari pantauan BeritaManado.com, kedatangan para petani Kelapa Minsel ini, dimaksudkan untuk berunjuk rasa dikarenakan turunnya harga Kopra, yang sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Setidaknya ada 3 penanggung jawab aksi dalam unjuk rasa kali ini, yakni Roby Sangkoy Anggota DPRD Minsel, Setli Kohdong dan Sampel Kasenda, yang ketika tiba di PT. Cargill Amurang langsung melakukan orasi.
“Kami dari petani Kopra Minahasa Selatan dan sekitarnya, pada umumnya masyarakat Sulawesi Utara, masyarakat Nyiur Melambai. Tetapi sekarang tidak Nyiur Melambai lagi, dimana Kopra Sulut khususnya Minsel sudah diabaikan oleh PT Cargill yang ada di Amurang,” tukas Roby Sangkoy, mengawali orasinya.
Dimana-mana dikatakan bahwa Ekspor menguntungkan rakyat Indonesia, dengan naiknya harga dolar menguntungkan Ekspor.
“Beberapa kali RDP sudah di gelar di DPRD Minsel, namun pihak PT. Cargill mengabaikan aspirasi masyarakat Sulut, khususnya warga Minsel. Ternyata bukan naik, malah anjlok,” tambah Roby Sangkoy.
Sementara itu, perwakilan PT. Cargill Amurang yang diwakili Imelda Tandako, selaku Plant Manager yang diundang para pengunjuk rasa bersedia memberikan penjelasan kepada para pengunjuk rasa.
“Produk PT. Cargill berorientasi Ekspor ke Amerika dan Eropa. Namun harga minyak Kelapa mentah pada dasarnya tidak ditentukan oleh kami, tetapi oleh harga pasar dunia,” tukas Imelda Tandako.
Setelah pihak PT. Cargill menjanjikan akan ada perubahan harga dalam seminggu ke depan, para pengunjuk rasa langsung membubarkan diri.
Aksi unjuk rasa damai di PT. Cargill Amurang yang dipantau langsung pengamanannya oleh Kapolres Minsel AKBP FX. Winardi Prabowo, SIK boleh berlangsung dengan damai dan aman.
(TamuraWatung)