Manado – Sejumlah tokoh GMIM ikut menyesalkan langkah yang ditempuh BPMJ GMIM Sentrum Manado yang ikut mengfungsionalkan beberapa KK (Kepala Keluarga) dalam satu kolom di lingkungan GMIM Sentrum meskipun kolom yang di-fungsional-kan berbeda Wilayah dengan GMIM Sentrum.
Selain merusak tatanan pelayanan yang ada di GMIM, tata gereja GMIM tidak mengatur penetapan kolom fungsional.
“Yang ada hanya Jemaat fungsional. Dan kebijakan ini akan menciptakan opini buruk bagi kepemimpinan sinode GMIM di periode saat ini,” kata mantan Sekertaris GMIM Zebaoth Paniki Bawah, Judi Saerang, SH.
Menurut Saerang, BPMS harus membatalkan penetapan kolom fungsional yang dilakukan GMIM Sentrum terhadap beberapa KK yang berbeda teritorial.
“Jangan karena hanya ada kepentingan, kemudian merusak sistim yang sudah terbentuk di lingkungan GMIM. Mana mungkin karena hanya faktor like and dislike, jemaat dari Wilayah Manado Timur III bisa membentuk satu kolom di Wilayah Sentrum cuma karena persoalan tidak suka kepada seseorang atau lembaga. Jika ini dibiarkan, maka kondisi ini akan menjadi pintu masuk bagi
jemaat2 yang lain dan akan menjadi virus mematikan bagi GMIM,” jelas Saerang yang juga mantan Ketua Pemuda Wilayah Manado Utara 3.
Untuk itu, sebagai bagian dari GMIM, maka dirinya meminta BPMS GMIM bertindak tegas terhadap masalah ini dan jika perlu langsung menganulirnya.
“Karena kewenangan itu ada pada BPMS GMIM. Ini juga menjadi pelajaran penting bagi jemaat jemaat yang lain untuk menjunjung tinggi aturan main yang berlaku di GMIM,” pungkasnya.
(***/rds)