MANADO – Gerah dengan kebijakan tak populis dan menyusahkan rakyat dari Pemprov Sulut, yang membatasi pengisian BBM di setiap kendaraan, dan pelarangan pembelian Premium serta Solar melalui galon alias eceran. Tokoh Pemuda Sulut, Billy Johanis, mengatakan, kebijakan ini sudah mulai memakan korban.
”Setidaknya masyarakat di kepulauan saat ini sudah sudah mencari BBM, kalaupun ada sudah dijual Rp 10 ribu per liter. Ini nantinya akan berdampak bagi kenaikan bahan kebutuhan pokok di daerah kepulauan, ”kata Billy kepada beritamanado.
Dia juga menyayangkan ditutupnya SPBU Kairagi, hanya karena petugas SPBU-nya yang merupakan orang Manado tua, memberikan Premium dan Solar kepada warga Manado tua yang membeli BBM ke SPBU tersebut melalui galon.
”Khan kasihan petugasnya dilema, sebagai orang Manado tua, dia tak rela masyarakat sekampungnya kesulitan BBM, dan ini tak ada tolerir dari pihak Pertamina, ”ujarnya menyayangkan. (abm)
MANADO – Gerah dengan kebijakan tak populis dan menyusahkan rakyat dari Pemprov Sulut, yang membatasi pengisian BBM di setiap kendaraan, dan pelarangan pembelian Premium serta Solar melalui galon alias eceran. Tokoh Pemuda Sulut, Billy Johanis, mengatakan, kebijakan ini sudah mulai memakan korban.
”Setidaknya masyarakat di kepulauan saat ini sudah sudah mencari BBM, kalaupun ada sudah dijual Rp 10 ribu per liter. Ini nantinya akan berdampak bagi kenaikan bahan kebutuhan pokok di daerah kepulauan, ”kata Billy kepada beritamanado.
Dia juga menyayangkan ditutupnya SPBU Kairagi, hanya karena petugas SPBU-nya yang merupakan orang Manado tua, memberikan Premium dan Solar kepada warga Manado tua yang membeli BBM ke SPBU tersebut melalui galon.
”Khan kasihan petugasnya dilema, sebagai orang Manado tua, dia tak rela masyarakat sekampungnya kesulitan BBM, dan ini tak ada tolerir dari pihak Pertamina, ”ujarnya menyayangkan. (abm)