Bitung – Aksi pemadaman lampu sepihak yang setiap hari dalakukan PLN rupanya tak hanya mengganggu kinerja pelayanan Pemkot.
Tapi juga membengkaknya biaya belanja pengadaan BBM untuk genset yang setiap hari memakan biaya Rp400 ribu untuk membeli solar.
“Selama pemadaman lampu, biaya pengadaan BBM over hingga 100%, karena setiap hari PLN melakukan pemadaman di jam kerja hingga tiga sampai empat jam,” kata Kasubag Administrasi Keuangan Bagian Umum Pemkot Bitung, Theo Rorong, Rabu (2/12/2015).
Akibatnya melonjaknya belanja BBM untuk genset kata Rorong, pihaknya harus mensiasati dengan mencari pos-pos anggaran lain untuk menutupi biaya belanja BBM setiap hari.
“Dalam APBD, biaya BBM untuk genset disatukan dengan biaya BBM kendaraan dinas di Setda yang jumlahnya hanya berkisar Rp20 jutaan. Jadi otomatis kami harus memutar otak agar genset tetap ada BBM setiap hari,” katanya.
Ironinya kata Rorong, biaya BBM sebesar Rp400 ribu itu hanya mampu membeli 45 liter solar untuk menghidupkan genset satu jam.
“Jadi selama ini PLN melakukan pemadaman tiga hingga empat jam dan BBM genset hanya mampu mengkaver satu jam pemadaman. Sisanya otomatis pelayanan lumpuh serta gelap gulita karena keterbatasan anggaran BBM,” katanya.(abinenobm)