Manado – Dengan terjadinya pemadaman listrik hampir di seluruh wilayah Kota Manado, tampaknya menuai kecaman dari masyarakat, khususnya elemen pemuda.
Ancaman aksi demo sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan PLN, mulai disuarakan berbagai elemen pemuda dan warga masyarakat Kota Manado.
Pasalnya, pemadaman listrik yang terjadi sejak Senin (12/10/15) sekitar pukul 15:00 wita kemarin hingga pagi ini (Selasa, 13/10/15) menimbulkan keresahan di tengah masyarakat karena berdampak pada aktivitas keseharian warga.
“Anak-anak tidak bisa masuk sekolah karena pakaiannya tidak bisa di setrika. Ditambah air tidak jalan karena listrik mati,” kata Ibu Paulus, IRT asal Kelurahan Kairagi Dua Kecamatan Mapanget kepada BeritaManado.com.
Lain halnya penuturan Ruby Rumpesak, sekretaris AMPI Provinsi Sulut saat ditemui disela-sela Musda KNPI Sulut di ruang serba guna kantor Balai Kota. Ditegaskannya, masyarakat dan pemuda sudah perlu menuntut haknya sebagai pelanggan yang setia membayar tagihan listrik.
“Dari kemarin sore sampai pagi ini lampu belum juga menyala. Sebagai warga masyarakat yang selalu melaksanakan kewajiban membayar listrik, kami sangat kecewa dengan kinerja PLN yang semakin hari semakin buruk. Pergantian GM PLN dari Januwarsono Nababan bukannya terjadi penyegaran dengan peningkatan kinerja, tapi faktanya kinerjanya lebih buruk dari sebelumnya. Untuk itu agar masyarakat tidak selalu dirugikan dengan berbagai macam alasan dari pihak PLN, sudah saatnya pemuda sebagai penggerak perubahan untuk mengambil inisiatif turun ke jalan dan menduduki PLN secepatnya,” seru Rumpesak yang juga sekretaris GAMKI Kota Manado ini. (leriandokambey)
Manado – Dengan terjadinya pemadaman listrik hampir di seluruh wilayah Kota Manado, tampaknya menuai kecaman dari masyarakat, khususnya elemen pemuda.
Ancaman aksi demo sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan PLN, mulai disuarakan berbagai elemen pemuda dan warga masyarakat Kota Manado.
Pasalnya, pemadaman listrik yang terjadi sejak Senin (12/10/15) sekitar pukul 15:00 wita kemarin hingga pagi ini (Selasa, 13/10/15) menimbulkan keresahan di tengah masyarakat karena berdampak pada aktivitas keseharian warga.
“Anak-anak tidak bisa masuk sekolah karena pakaiannya tidak bisa di setrika. Ditambah air tidak jalan karena listrik mati,” kata Ibu Paulus, IRT asal Kelurahan Kairagi Dua Kecamatan Mapanget kepada BeritaManado.com.
Lain halnya penuturan Ruby Rumpesak, sekretaris AMPI Provinsi Sulut saat ditemui disela-sela Musda KNPI Sulut di ruang serba guna kantor Balai Kota. Ditegaskannya, masyarakat dan pemuda sudah perlu menuntut haknya sebagai pelanggan yang setia membayar tagihan listrik.
“Dari kemarin sore sampai pagi ini lampu belum juga menyala. Sebagai warga masyarakat yang selalu melaksanakan kewajiban membayar listrik, kami sangat kecewa dengan kinerja PLN yang semakin hari semakin buruk. Pergantian GM PLN dari Januwarsono Nababan bukannya terjadi penyegaran dengan peningkatan kinerja, tapi faktanya kinerjanya lebih buruk dari sebelumnya. Untuk itu agar masyarakat tidak selalu dirugikan dengan berbagai macam alasan dari pihak PLN, sudah saatnya pemuda sebagai penggerak perubahan untuk mengambil inisiatif turun ke jalan dan menduduki PLN secepatnya,” seru Rumpesak yang juga sekretaris GAMKI Kota Manado ini. (leriandokambey)