Amurang – Pemadaman listrik oleh PLN di saat jam ibadah bagi umat Kristen, membuat sebagian besar pelanggan PLN di Amurang kecewa. Karena pemadaman listrik tersebut dinilai sudah kurang manusiawi karena dilakukan pada saat warga melaksanakan ibadah.
Menurut pengakuan warga, pemadaman listrik saat ibadah berlangsung sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir ini .
“Untuk penerangan saat beribadah Kolom/Rukun, terpaksa menggunkan lampu botol. Sepertinya PLN tidak menghormati warga dalam menjalankan ibadah,” kata Alon Rumagit, warga Amurang.
Rumagit menambahkan selain tidak menghormati warga melakukan ibadah, pemadaman listrik ini telah meresahkan masyarakat.
“PLN berlaku tidak adil, kalau warga telat membayar tagihan, mereka main putus saja. Nah, giliran mereka memadamkan listrik seolah-olah tidak mau tau,” ungkap Rumagit.
Tindakan PLN memadamkan listrik telah jauh dari UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. “Karena, seharusnya PLN sebelum melakukan pemadaman listrik harus memberitahukan ke masyarakatn,” ujar Rumagit yang juga ketua DPD LAKI Sulut.(Vanly Solang)