Teddy Kumaat: Pembangunan Kota Manado Semakin Jauh dari Konsep Ekowisata
MANADO – Proyek pelebaran di Kota Manado sejak tahun 2009 lalu hingga hari ini dari Bandara Sam Ratulangi hingga Jalan Martadinata tidak menyisakan jalur hijau. Padahal akibat pelebaran jalan ini ratusan bahkan ribuan pohon telah ditebang, namun tidak dilakukan pergantian.
Hal tersebut menuai kritik pedas dari Teddy Kumaat, anggota komisi 2 DPRD Sulut yang notabene adalah mantan wakil walikota Manado periode tahun 2000-2005. Menurutnya, konsep pembangunan Kota Manado semakin jauh dari konsep ekowisata yang didengung-dengungkan selama ini, karena pembangunan Kota Manado khususnya pembangunan jalan tidak berwawasan lingkungan.
“Saya melihat bahwa pembangunan di Kota Manado saat ini tidak berwawasan lingkungan, karena pembangunan yang terakhir khususnya pembangunan jalan dari Airport ke Kairagi dan terakhir dari Kairagi sampai ke Paal Dua dan Jalan Martadinata, ada sekitar ribuan pohon disana yang sebelumnya sudah tumbuh cukup tinggi, setelah jalan diperlebar justru ditebang dan tidak ada pergantian,” tukas Kumaat.
Dijelaskan Kumaat, proyek pelebaran jalan semestinya merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan penataan kembali jalur hijau melalui pananaman pohon, namun hal tersebut tidaklah terjadi di Kota Manado yang saat ini gencar melakukan pelebaran jalan.
“Semestinya saat ada pelebaran jalan, ini kesempatan untuk melakukan penanaman pohon. Harusnya disediakan space untuk jalur hijau, namun yang anehnya di Manado tidak demikian, padahal kita sudah mencanangkan pariwisata dan lingkungan hidup sebagai prioritas,” tegas Ketua Fraksi Barindra DPRD Sulut ini. (mega)