MANADO – Kerusakan lingkungan salah-satu disebabkan penyebaran sampah anorganik, seperti kaleng dan plastik. Sifat sampah ini tidak dapat terdegradasi secara alamiah, kalaupun bisa, butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk mengurainya.
Cara mengatasi penyebaran sampah anorganik yaitu dengan mengumpulnya untuk di daur ulang dijadikan berbagai alat kebutuhan rumah-tangga. Contoh, kaleng bekas bisa dijadikan sendok, garpu dan aneka alat dapur lainnya.
Amir, salah-satu pengumpul kaleng bekas, setiap hari mengelilingi Kota Manado, mengais rejeki mencari kaleng bekas yang dibuang. “Tiap hari kita kumpul blek (kaleng) bekas, satu kilo depe harga 5000 rupiah,” ujarnya kepada beritamanado, Selasa (08/02), di jembatan Sario.
Amir hanyalah contoh warga yang peduli dengan kelestarian lingkungan dengan melakukan pengumpulan kaleng dan plastik bekas yang ternyata bernilai ekonomis.
Bagaimana dengan kita? Apakah ada kepedulian, minimal dengan membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan utamanya sampah anorganik seperti plastik dan kaleng. Sekali lagi, plastik dan kaleng tidak bisa diuraikan secara alamiah. (jry)
MANADO – Kerusakan lingkungan salah-satu disebabkan penyebaran sampah anorganik, seperti kaleng dan plastik. Sifat sampah ini tidak dapat terdegradasi secara alamiah, kalaupun bisa, butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk mengurainya.
Cara mengatasi penyebaran sampah anorganik yaitu dengan mengumpulnya untuk di daur ulang dijadikan berbagai alat kebutuhan rumah-tangga. Contoh, kaleng bekas bisa dijadikan sendok, garpu dan aneka alat dapur lainnya.
Amir, salah-satu pengumpul kaleng bekas, setiap hari mengelilingi Kota Manado, mengais rejeki mencari kaleng bekas yang dibuang. “Tiap hari kita kumpul blek (kaleng) bekas, satu kilo depe harga 5000 rupiah,” ujarnya kepada beritamanado, Selasa (08/02), di jembatan Sario.
Amir hanyalah contoh warga yang peduli dengan kelestarian lingkungan dengan melakukan pengumpulan kaleng dan plastik bekas yang ternyata bernilai ekonomis.
Bagaimana dengan kita? Apakah ada kepedulian, minimal dengan membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan utamanya sampah anorganik seperti plastik dan kaleng. Sekali lagi, plastik dan kaleng tidak bisa diuraikan secara alamiah. (jry)