Bitung – Sejumlah pedagang Pasar Girian menilai ada permainan dalam rencana relokasi. Buktinya menurut salah satu pedagang, Karlin Hassan, ada satu pedagang di Pasar Pinasungkulan Sagerat memiliki lebih dari satu kios dan lapak.
Hal ini ia buktikan ketika pencabutan undi untuk mendapatkan lokasi dan penyerahan kunci beberapa waktu lalu. “Masak ada kios yang kuncinya dimiliki lebih dari satu pedagang alias satu kios ada dua pemilik yang berbeda,” kata Hassan didepan petugas Satpol PP ketika melakukan sosialisasi relokasi pasar, Senin (25/2).
Menurutnya, kejadian tersebut banyak dialami para pedagang ketika ingin melihat kios yang mereka dapatkan lewat mencabut undi. “Masak ada yang tidak cabut undi tapi memegang kunci kios, malah yang sudah cabut undi tidak mendapatkan tempat,” katanya.
Ia sendiri dengan lantang menuding sejumlah oknum Dinas Pasar melakukan permainan dalam merelokasi Pedagang Girian. “Itu terbukti dari pedagang yang memiliki kios lebih dari satu,” katanya.
Selain itu, fasilitas yang disiakan di Pasar Panasungkulan masih jauh dibawah harapan dan keinginan para pedagang. Karena pedagang yang selama ini berjualan di kios, hanya berjualan di kanopi.
“Lapak jualan di kanopi sangat kecil jadi barang-barang mau letakan dimana untuk berjualan kalau tempatnya kecil,” katanya.(enk)
Bitung – Sejumlah pedagang Pasar Girian menilai ada permainan dalam rencana relokasi. Buktinya menurut salah satu pedagang, Karlin Hassan, ada satu pedagang di Pasar Pinasungkulan Sagerat memiliki lebih dari satu kios dan lapak.
Hal ini ia buktikan ketika pencabutan undi untuk mendapatkan lokasi dan penyerahan kunci beberapa waktu lalu. “Masak ada kios yang kuncinya dimiliki lebih dari satu pedagang alias satu kios ada dua pemilik yang berbeda,” kata Hassan didepan petugas Satpol PP ketika melakukan sosialisasi relokasi pasar, Senin (25/2).
Menurutnya, kejadian tersebut banyak dialami para pedagang ketika ingin melihat kios yang mereka dapatkan lewat mencabut undi. “Masak ada yang tidak cabut undi tapi memegang kunci kios, malah yang sudah cabut undi tidak mendapatkan tempat,” katanya.
Ia sendiri dengan lantang menuding sejumlah oknum Dinas Pasar melakukan permainan dalam merelokasi Pedagang Girian. “Itu terbukti dari pedagang yang memiliki kios lebih dari satu,” katanya.
Selain itu, fasilitas yang disiakan di Pasar Panasungkulan masih jauh dibawah harapan dan keinginan para pedagang. Karena pedagang yang selama ini berjualan di kios, hanya berjualan di kanopi.
“Lapak jualan di kanopi sangat kecil jadi barang-barang mau letakan dimana untuk berjualan kalau tempatnya kecil,” katanya.(enk)