Manado – Kasus mall praktik diduga kembali terjadi di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado. Korbannya, Sari Karim. Remaja 11 tahun ini harus rela kehilangan mata sebelah kirinya setelah salah-satu oknum dokter di RSUP Kandou melakukan kesalahan operasi.
Diceritakan Agus Karim, ayah pasien, operasi mata kiri Sari Karim dilakukan pada Jumat, 31 Agustus 2012 dinihari antara pukul 2 hingga pukul 6 pagi. Sebelumnya pasien korban mengalami musibah mata kirinya terkena pecahan batu beberapa jam sebelumnya. Oleh keluarga, saat itu korban langsung dilarikan ke RSUP Kandou.
“Menurut dokter Teguh Susilo yang menangani operasi anak saya, dia mengatakan hasil foto komputer pecahan keramik sudah masuk ke dalam mata kiri anak saya, bahkan sudah berada di bagian belakang mata. Menurut dokter, anak saya harus dioperasi malam itu juga. Tentu sebagai orang tua yang sedang panik yang menginginkan keselamatan anak saya, maka saya langsung menandatangani ijin operasi,” tukas Agus Karim kepada sejumlah wartawan di kantor DPRD Sulut, Senin (3/12).
Sangat memiriskan ketika dilakukan pemeriksaan CityScan satu minggu kemudian, ternyata tidak ditemukan pecahan keramik di dalam mata pasien korban. Sementara kondisi mata sebelah kiri pasien dipastikan sudah mengalami kebutaan akibat operasi diluar prosedur. “Ternyata pecahan keramik itu tidak ada, karena seingat saya saat akan dilakukan operasi mereka tidak melakukan koordinasi dengan dokter spesialis mata,” tambah Agus dengan mata berkaca-kaca sambil menunjukan hasil foto cityscan kepada wartawan.
Akibat kondisi pasien korban yang semakin kritis, akhirnya pihak RSUP Kandou memberikan rujukan untuk dilakukan operasi lanjutan di Rumah-Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. “Karena kurang peralatan, akhirnya operasi lanjutan di rumah-sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jika tidak dilakukan operasi disana, akibatnya kedua mata anak saya akan mengalami kebutaan bahkan bisa mempengaruhi otak. Tapi yang pasti mata kiri anak saya ini sudah buta,” tukas Agus yang saat itu didampingi Sari Karim, korban mall praktik. (Jerry)
Manado – Kasus mall praktik diduga kembali terjadi di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado. Korbannya, Sari Karim. Remaja 11 tahun ini harus rela kehilangan mata sebelah kirinya setelah salah-satu oknum dokter di RSUP Kandou melakukan kesalahan operasi.
Diceritakan Agus Karim, ayah pasien, operasi mata kiri Sari Karim dilakukan pada Jumat, 31 Agustus 2012 dinihari antara pukul 2 hingga pukul 6 pagi. Sebelumnya pasien korban mengalami musibah mata kirinya terkena pecahan batu beberapa jam sebelumnya. Oleh keluarga, saat itu korban langsung dilarikan ke RSUP Kandou.
“Menurut dokter Teguh Susilo yang menangani operasi anak saya, dia mengatakan hasil foto komputer pecahan keramik sudah masuk ke dalam mata kiri anak saya, bahkan sudah berada di bagian belakang mata. Menurut dokter, anak saya harus dioperasi malam itu juga. Tentu sebagai orang tua yang sedang panik yang menginginkan keselamatan anak saya, maka saya langsung menandatangani ijin operasi,” tukas Agus Karim kepada sejumlah wartawan di kantor DPRD Sulut, Senin (3/12).
Sangat memiriskan ketika dilakukan pemeriksaan CityScan satu minggu kemudian, ternyata tidak ditemukan pecahan keramik di dalam mata pasien korban. Sementara kondisi mata sebelah kiri pasien dipastikan sudah mengalami kebutaan akibat operasi diluar prosedur. “Ternyata pecahan keramik itu tidak ada, karena seingat saya saat akan dilakukan operasi mereka tidak melakukan koordinasi dengan dokter spesialis mata,” tambah Agus dengan mata berkaca-kaca sambil menunjukan hasil foto cityscan kepada wartawan.
Akibat kondisi pasien korban yang semakin kritis, akhirnya pihak RSUP Kandou memberikan rujukan untuk dilakukan operasi lanjutan di Rumah-Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. “Karena kurang peralatan, akhirnya operasi lanjutan di rumah-sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jika tidak dilakukan operasi disana, akibatnya kedua mata anak saya akan mengalami kebutaan bahkan bisa mempengaruhi otak. Tapi yang pasti mata kiri anak saya ini sudah buta,” tukas Agus yang saat itu didampingi Sari Karim, korban mall praktik. (Jerry)