Kotamobagu – Masyarakat Bolaang Mongondow Raya akan segera memiliki Al-Qur’an terjemahan bahasa mongondow, bahasa daerah di wilayah ini. Tujuannya untuk lebih mudah masyarakat menterjemahkan isi Al-Qur’an.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotamobagu, Jusuf Danny Pontoh bahwa upaya terjemahan Al-Quran dalam bahasa mongondow ini atas kerjasama Puslitbang Lekturdan Khasanah Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia, serta Ketua STAIN Manado DR. Rukmini Gonibala.
“Untuk saat ini baru rampung 10 Juz. Sisanya dibagi dua kelompok untuk 20 juz lagi. Insya Allah dalam waktu dekat akan selesai,” ujar Pontoh.
Hadir pada pembahasan pertama terkait terjemahan, belum lama ini, diantaranya adalah mantan Wagub Sulut Abdullah Mokoginta, Budayawan Reiner Ointoe, sejumlah pakar bahasa Mongondow termasuk beberapa alim ulama tafsir Sulut, seperti KH Abdurrahman Latukau, KH Abdul Wahab Ghapur, KH Rizal M Noor, dan Shran Noor Gonibala.
“Setelah selesai editing semuanya, selanjutkan akan dibawa ke Madinah untuk di bukukan dan diterbitkan,” pungkasnya. (zmi)
Kotamobagu – Masyarakat Bolaang Mongondow Raya akan segera memiliki Al-Qur’an terjemahan bahasa mongondow, bahasa daerah di wilayah ini. Tujuannya untuk lebih mudah masyarakat menterjemahkan isi Al-Qur’an.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotamobagu, Jusuf Danny Pontoh bahwa upaya terjemahan Al-Quran dalam bahasa mongondow ini atas kerjasama Puslitbang Lekturdan Khasanah Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia, serta Ketua STAIN Manado DR. Rukmini Gonibala.
“Untuk saat ini baru rampung 10 Juz. Sisanya dibagi dua kelompok untuk 20 juz lagi. Insya Allah dalam waktu dekat akan selesai,” ujar Pontoh.
Hadir pada pembahasan pertama terkait terjemahan, belum lama ini, diantaranya adalah mantan Wagub Sulut Abdullah Mokoginta, Budayawan Reiner Ointoe, sejumlah pakar bahasa Mongondow termasuk beberapa alim ulama tafsir Sulut, seperti KH Abdurrahman Latukau, KH Abdul Wahab Ghapur, KH Rizal M Noor, dan Shran Noor Gonibala.
“Setelah selesai editing semuanya, selanjutkan akan dibawa ke Madinah untuk di bukukan dan diterbitkan,” pungkasnya. (zmi)