Minut, BeritaManado.com — Kementerian Pertanian memberi perhatian khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) dalam mengembangkan produksi jagung pakan ternak.
Setelah tahun 2019 mendapat bantuan bibit dan alat produksi pertanian untuk lahan 30 ribu hektar, tahun 2020 ini bantuan naik menjadi 50 ribu hektar perluasan tanaman jagung.
Artinya, target Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) untuk memproduksi 1 juta ton jagung semakin mudah dicapai bahkan Sulut siap mengekspor jagung.
“Hasil pertanian kita meningkat terus. Kalau tidak ada masalah, tahun ini kita sudah bisa ekspor jagung,” kata Olly Dondokambey dalam panen jagung varietas-varietas unggul baru (VUB) bersama Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian di perkebunan Desa Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Selasa (11/2/2020).
Olly Dondokambey menjelaskan, saat ini kebutuhan jagung di Sulut mengalami peningkatan menyusul aktifitas peternakan yang semakin tinggi seperti peternakan kuda dan sapi.
Gubernur Olly mencontohkan, untuk pakan kuda pacuh butuh 3 Kilogram (Kg) jagung per hari per kuda, dan sapi pacuh sebanyak 2 Kg per hari per sapi.
“Tahun ini bantuan bibit dan alat pertanian sangat banyak. Kebutuhan lokal saja sangat banyak karena peternakan di Sulut meningkat pesat. Jadi perlu ada kebersamaan. Peternak dan petani saling topang agar program ini berjalan dengan baik. Apalagi tanah kita sangat subur. Tanam apa saja bertumbuh. Saya ajak masyarakat untuk menangkap peluang ini, demi kesejahteraan masyarakat,” pesan Olly.
PILOT PROJECT BIBIT LOKAL
Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Novly Wowiling.
Selain mendapat bantuan bibit dan alat mesin pertanian, Sulawesi Utara juga menjadi pilot project pengembangan bibit jagung lokal.
Varietas ini diharapkan dapat mendorong pengurangan impor benih jagung, yang selama ini memasok 80 persen kebutuhan bibit jagung nasional.
“Pemerintah pusat mengusulkan Sulut jadi pilot project pengadaan bibit lokal. Saya kira ini bagus sekali dan kita patut berbangga. Dengan hadirnya varietas bibit lokal, ketergantungan akan benih jagung nasional terhadap asing semakin berkurang. Dan petani jadi lebih mudah mendapat bibit jagung,” ujar Gubernur Olly.
Gubernur Olly juga mengajak peran serta akademisi di fakultas pertanian dan peternakan untuk menunjang produk tanaman pangan kedepan dalam rangka meningkatkan pertanian di Sulut.
Menurut Olly, inovasi di bidang pertanian dan peternakan sebagai bagian dari program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Sulut.
“Hasilnya sangat baik. Kemiskinan di Sulut turun. Artinya program ODSK lewat pertanian dan peternakan berhasil kita lakukan, dan harus kita tingkatkan,” tambah Olly.
Hal itu diakui pula Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Novly Wowiling.
“Puji Tuhan atas dorongan pak gubernur dan wakil gubernur, produksi jagung kita mencapai target 1,2 juta ton yang mampu memenuhi kebutuhan lokal dan antar provinsi,” ujar Wowiling.
Pada kesempatan itu, Gubernur Olly Dondokambey didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Novly Wowiling, Ketua DPRD Minut Denny Lolong, pihak Balitbangtan Kementerian Pertanian, menyerahkan bantuan bibit, alat mesin pertanian kepada kelompok tani serta bantuan sapi bagi peternak.
Gubernur Olly juga secara simbolis memanen jagung dan melakukan inseminasi buatan terhadap ternak sapi.
(Finda Muhtar)