Manado – Ketua DPD PDI-Perjuangan Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, kembali menyatakan optimisme pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) dapat meraih 75 persen suara di Sulut pada Pilpres 2019 mendatang.
Dijelaskan Olly Dondokambey, soliditas kader dan simpatisan partai-partai pengusung menjadi kekuatan utama untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin di Sulut.
“Kekuatan kami ada pada soliditas dan kerjasama. Melalui usaha, kerja bersama dan koordinasi baik kita dapat memenangkan Jokowi-Amin 75 persen,” jelas Olly Dondokambey kepada BeritaManado.com usai rapat paripurna di DPRD Sulut, Rabu (19/9/2018).
Olly juga mengungkapkan susunan tim pemenangan Jokowi-Amin di Sulut dipimpin Adriana Dondokambey sebagai ketua, Franky Wongkar sekretaris dan James Arthur Kojongian bendahara.
Namun untuk Partai Demokrat di Sulut yang telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Amin, menurut Olly Dondokambey tidak disertakan sebagai tim pemenangan.
“Demokrat tidak boleh masuk, kalau mendukung boleh, kalau dimasukkan justru secara organisasi itu melanggar,” terang Olly Dondokambey.
(JerryPalohoon)
Manado – Ketua DPD PDI-Perjuangan Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, kembali menyatakan optimisme pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) dapat meraih 75 persen suara di Sulut pada Pilpres 2019 mendatang.
Dijelaskan Olly Dondokambey, soliditas kader dan simpatisan partai-partai pengusung menjadi kekuatan utama untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin di Sulut.
“Kekuatan kami ada pada soliditas dan kerjasama. Melalui usaha, kerja bersama dan koordinasi baik kita dapat memenangkan Jokowi-Amin 75 persen,” jelas Olly Dondokambey kepada BeritaManado.com usai rapat paripurna di DPRD Sulut, Rabu (19/9/2018).
Olly juga mengungkapkan susunan tim pemenangan Jokowi-Amin di Sulut dipimpin Adriana Dondokambey sebagai ketua, Franky Wongkar sekretaris dan James Arthur Kojongian bendahara.
Namun untuk Partai Demokrat di Sulut yang telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Amin, menurut Olly Dondokambey tidak disertakan sebagai tim pemenangan.
“Demokrat tidak boleh masuk, kalau mendukung boleh, kalau dimasukkan justru secara organisasi itu melanggar,” terang Olly Dondokambey.
(JerryPalohoon)